"Batik pasti tetap menjadi fokus pengembangan. Selain kaya akan budaya dan nilai-nilai leluhur, pelaku batik di Yogyakarta juga sangat banyak," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, upaya pengembangan batik akan dilakukan dengan menggelar lomba desain motif batik yang menggabungkan motif batik khas Yogyakarta dengan desain baru yang inovatif.
Motif batik yang dinyatakan sebagai pemenang akan digunakan sebagai batik seragam pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, untuk pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pengurus Dekranasda Kota Yogyakarta.
Lomba desain motif batik tersebut rencananya digelar mulai pertengahan April dan tidak hanya diikuti warga Kota Yogyakarta saja, tetapi terbuka untuk umum.
"Yang pasti, desain motif batik yang akan diikutkan lomba itu harus memiliki filosofi tersendiri. Peserta juga harus benar-benar memikirkan agar motif tersebut tidak hanya bagus saat digambar saja tetapi juga bagus saat sudah dituangkan di kain sebagai batik," katanya.
Sedangkan untuk perajin perak, lanjut Tri, membutuhkan banyak perhatian dari pemerintah karena masih banyak perajin yang kesulitan memperoleh bahan baku.
"Bahan baku sulit diperoleh, dan harganya seringkali tidak stabil sehingga menyulitkan perajin. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih untuk kerajinan ini," katanya.
Tri mengatakan, produk kerajinan perak dari Kota Yogyakarta sudah cukup banyak diminati oleh konsumen terlebih pembeli dari mancanegara.
"Banyak konsumen manca yang menyukai desain kerajinan perak produksi perajin di Yogyakarta. Jika dari sisi desain, para perajin sudah cukup mampu bersaing, hanya saja yang mereka butuhkan adalah ketersediaan bahan baku," katanya.
Tri menambahkan, fokus pengembangan kerajinan dari Dekranasda Kota Yogyakarta tersebut disesuaikan dengan produk-produk yang telah ditetapkan sebagai produk unggulan daerah oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta tahun ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, terdapat tujuh produk unggulan daerah pada 2015, di antaranya adalah batik, fashion, perak, bakpia, dan gudeg.
Penetapan produk unggulan daerah tersebut dilakukan berdasarkan kajian dari sejumlah pihak seperti Bank Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia berharap, penetapan produk unggulan daerah tersebut berdampak pada peningkatan dukungan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki produk-produk tersebut.
"Penetapan ini menjadi semacam tematik tahunan. Seluruh pihak memiliki pegangan bahwa prioritas pengembangan atau pemberian dukungan difokuskan pada produk-produk tersebut," katanya. ***3***
(E013)
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015