Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan petani di daerah ini akan panen raya padi di atas lahan seluas 7.549 hektare.
"Luas lahan pertanian yang akan memasuki masa panen pada awal Maret 2015 seluas 7.549 hektare, seluruhnya padi," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Yunianti Setyorini di Bantul, Jumat.
Menurut dia, tanaman padi yang masuk panen awal Maret hingga akhir bulan merupakan tanaman yang ditanam mulai Desember 2014 atau musim tanam (MT) pertama yang ditanam saat musim hujan lalu sehingga penyebarannya merata di seluruh lahan pertanian Bantul.
"Untuk kondisi dan cuaca tidak ada masalah, termasuk serangan hama tidak muncul, perkiraan kami tidak ada penurunan produktivitas panen, kalau di Bantul produksinya bisa sampai tujuh ton gabah kering pungut (GKP) per hektare," katanya.
Menurut dia, luas panen padi pada Maret 2015 merupakan luas yang paling besar dari sepanjang tahun karena kondisi cuaca yang hujan sangat mendukung dalam pengairan sehingga setiap lahan bisa teraliri air irigasi dengan baik.
"Wilayahnya merata karena padi yang ditanam Desember 2014 pada musim hujan, sehingga di wilayah lereng-lereng perbukitan juga bisa ditanami, dan ini luasannya paling besar. Dalam setahun di Bantul sebagian besar tiga kali tanam," katanya.
Kondisi tersebut, kata dia berbeda dengan ketika tanaman ditanam pada musim kemarau yang terbatas di lahan pertanian daerah irigasi teknis, karena untuk lahan tadah hujan seperti di perbukitan Dlingo dan Imogiri tidak bisa tanam padi.
Menurut di, total lahan pertanian di Bantul mencapai sekitar 15 ribu hektare yang tersebar di 17 kecamatan dengan sentra penghasil padi 13 kecamatan, karena beberapa kecamatan di antaranya seperti Dlingo dan Pajangan bukan sentra padi.
"Usai panen, petani langsung tanam lagi, namun jenisnya ada yang padi, ada palawija tergantung daerah irigasinya, kalau irigasi bagus tanam padi lagi, namun kalau di lereng-lereng bukit itu biasanya palawija," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015