Bekasi (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dari monitoring ke daerah-daerah, distribusin 'beras bagi warga miskin' (raskin) telah menurunkan gejolak harga pasar hingga 50-60 persen.
Saat ini, sambung Khofifah, stok beras di gudang bulog mencapai 1,4 juta ton, sedangkan kebutuhan per bulan sekitar 230 ribu ton. Sedangkan kebutuhan setahun mencapai 2,5 juta ton.
Namun dia mengaku distribusi raskin ini masih rendah, salah satunya adalah karena kendala transportasi.
"Saya terus monitoring distribusi raskin dan beberapa daerah rupanya transportasinya mengalami kendala. Ada yang longsor, ada yang kemarin banjir," kata Khofifah usai menyalurkan raskin di Bantar Gebang, Bekasi, Jumat.
Selain kendala transportasi, untuk Januari 2015, raskin baru diluncurkan akhir bulan tepatnya 28 Januari, sehingga proses distribusi raskin baru 45 persen.
"Ada ketidakpastian di awal Januari apakah ada raskin atau tidak, baru pada 28 Januari diluncurkan. Gudang Divre (divisi regional) Bulog akan mendistribusikan kalau ada surat perintah alokasi (SPA) dari pemda tingkat dua maupun provinsi," jelas Khofifah.
Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelita Sari mengatakan realisasi distribusi raskin secara nasional hingga Kamis (26/2) telah mencapai 210 ribu ton atau 45 persen dari alokasi untuk dua bulan.
"Realisasi raskin masih 45 persen karena ada kendala di daerah. Kami terus lakukan upaya perbaikan dan koordinasi," kata Lely.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015