Indianapolis (ANTARA News) - Bintang Indiana Pacers Paul George pada Kamis menjalani sesi latihan penuh perdananya sejak mengalami patah kaki kanan pada Agustus silam, dan ia berharap dapat kembali bertanding di NBA pada Maret.
Small forward berusia 24 tahun itu mengalami cedera tersebut pada 1 Agustus di Las Vegas, saat melakukan pertandingan latihan dengan tim AS yang kemudian akan memenangi Piala Dunia Bola Basket tahun lalu. Ia mengalami patah fibula-tibia pada kuarter keempat.
Banyak pihak memperkirakan George akan absen total pada NBA musim 2014/2015, namun ia berjanji untuk kembali untuk memainkan setidaknya satu porsi di musim ini dan mengambil langkah besar terhadap tujuan itu pada Kamis.
"Ini terasa sangat bagus," kata George. "Saya masih berharap untuk (dapat bermain pada) Maret. Saya masih harus menjalani beberapa hal, sejumlah hadangan. Namun itulah tujuan saya."
Ini akan menjadi kabar baik untuk Pacers, yang tanpa George harus mengalami kesulitan untuk dapat terhindar dari tidak mengikuti playoff untuk pertama kalinya sejak 2010 setelah mencapai final Wilayah Timur dalam dua musim terakhir.
"Ia telah melakukannya sedikit demi sedikit," kata pelatih Pacers Frank Vogel, yang menyebut latihan terkini yang dilakukan sang pemain sebagai "hanya mengambil satu langkah, tidak lebih."
"Tidak ada jadwal untuk kembalinya dia. Ia harus melalui jalan yang panjang sebelum ia dinyatakan dapat bermain. Saya berharap. Namun banyak hal terjadi sebelum itu."
Dengan rekor 23-24, Pacers kini selevel dengan Detroit untuk tiket terakhir di divisi Tengah, namun hanya tertinggal satu game dari Charlotte dan Brooklyn pada pertarungan untuk spot terakhir playoff Wilayah Timur di mana kelima klub masih menyisakan satu pertandingan.
George, yang mendapat penghargaan Pemain NBA paling berkembang pada 2013, rata-rata mencatatkan 21,7 angka, 6,8 rebound, dan 3,5 assist untuk Pacers pada musim lalu, ketika mereka kalah dari Miami dalam enam pertandingan. Pada 2013 mereka memaksa sang juara bertahan Heat untuk memainkan tujuh pertandingan sebelum kalah di final Wilayah Timur.
George bersikap hati-hati dalam program rehabilitasinya untuk menghindari ia memaksakan diri.
"Saya tidak meletakkan diri saya dalam posisi di mana saya tidak merasa nyaman. Ini hanya melihat seberapa banyak yang bisa saya lakukan dan jalani dari sini," ucapnya. "Saya tidak cemas untuk kembali mengalami patah tulang. Saya hanya berusaha untuk keluar dan memberikan segalanya, dan hanya mempercayai kaki saya."
Dan meski ia berpeluang untuk memberikan dorongan moral di akhir musim bagi perjuangan timnya mendapatkan tiket playoff, George paham bahwa ia masih belum akan kembali mendapatkan kekuatan penuhnya.
"Untuk dapat melalui latihan secara penuh, untuk dapat naik dan turun, itu merupakan langkah besar bagi saya," ucapnya. "Saya menyukai kemajuan. Saya gembira dengan tempat saya berada saat ini. Saya masih harus melalui jalan yang panjang."
(RF/A020)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015