Sebaiknya, Pemerintah hanya mengizinkan pengiriman TKI yang memiliki keterampilan, bukan PRT,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto menyatakan mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang akan menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia perempuan (TKI-PRT) sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja kasar lainnya.
"Sebaiknya, Pemerintah hanya mengizinkan pengiriman TKI yang memiliki keterampilan, bukan PRT," kata Itet Tridjajati Sumarijanto, di Jakarta, Kamis.
Menurut Itet, TKI PRT selama ini kerap menjadi sumber masalah dan merendahkan martabat bangsa.
Dia menjelaskan, TKI PRT yang bekerja di Timur Tengah memang hidup berkecukupan, tapi tidak dari mereka yang dikurung di rumah dan kalau membuat kesalahan langsung dihukum dengan cara
disiksa.
"Mereka tidak mau kalau disuruh kembali lagi. Sebaik-baiknya majikan, mereka tetap dipaksa bekerja keras di luar jam kerja yang normal," kata Itet.
Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan, pengiriman TKI PRT ke luar negeri memberikan dampak psikologis sangat berat.
"Saya sudah pergi ke pelosok-pelosok Indonesia dan melihat realitas kehidupan mantan TKI PRT. Banyak keluarga mereka yang hidupnya berantakan," katanya.
Itet menjelaskan, keberhasilan TKI PRT mengumpulkan materi di luar negeri, tidak sebanding dengan penderitaan psikologis yang harus ditanggung selanjutnya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015