Jakarta (ANTARA News) - Asupan kalori berlebih ditambah kurangnya olahraga teratur dapat memicu munculnya sindrom metabolik, salah satunya diabetes, ungkap Dokter Spesialis Gizi Klinik dari RSCM, Dr. Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK.
Dia mengatakan, sumber makanan mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Selain itu juga ada gula, garam dan minyak yang merupakan bagian dari makanan kita.
"Gula dan semua makanan minuman yang mengandung unsur itu akan berkontribusi terhadap asupan kalori per hari kita," kata dia di Jakarta, Kamis.
Asupan kalori masing-masing individu umumnya beragam. Namun, idelanya sekitar 1500-2000 kalori per hari. Hanya saja, jika asupan ini tidak diimbangi olahraga teratur, maka menimbulkan sindrom metabolik dan menyebabkan beragam penyakit seperti obesitas, diabetes dan hipertensi.
"Yang jadi masalah adalah ketika gaya hidup kita kurang gerak, maka kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang dengan yang terbakar oleh aktivitas/gerak tubuh. Lambat laun kelebihan kalori ini akan tertumpuk menjadi lemak tubuh dan menimbulkan sindrom metabolik," kata dia.
Oleh karena itu, menurut Elvina, untuk mendapatkan tubuh yang tetap sehat dan bugar, penting untuk menjaga asupan gizi seimbang yang diikuti gaya hidup aktif.
"Minimal aktivitas fisik 150 menit dalam stu minggu," kata dia.
Dia menambahkan, pedoman gizi kesehatan saat ini menerapkan empat pilar utama, yakni makan makanan beragam dengan jumlah yang cukup dan prorsional, kemudian menerapkan pola hidup bersih.
Lalu, melakukan aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015