Doha (ANTARA News) - Motivasi yang berlebih membuat pebulutangkis putra Indonesia, Taufik Hidayat, bermain cemerlang dan lolos ke semifinal Asian Games ke-15 Doha 2006 dengan menundukkan pemain China, Bao Chunlai, Kamis.
"Bulutangkis belum menyumbangkan medali emas, sementara, setelah ganda campuran tersingkir, harapan tinggal terletak pada saya dan ganda putra. Hal itu membuat motivasi saya menjadi berlipat," kata Taufik usai pertandingan.
"Ditambah lagi ini akan menjadi Asian Games terakhir saya," lanjut atlet berusia 25 tahun yang juga juara bertahan Asian Games itu.
Sepanjang pertandingan di Gedung Aspire, Sport City, Doha itu, tampak Taufik bertanding dengan sangat nyaman dan Bao, peringkat keenam dunia itu, tunduk dua set langsung, 21-16 21-14, dalam waktu 34 menit.
Pada set pertama, Taufik tidak butuh waktu lama untuk unggul 16-9. Pada kedudukan 19-13, peringkat ke-12 dunia itu sempat tertekan oleh serangan gencar yang dilakukan Bao sehingga lawannya tersebut merebut tiga angka beruntun.
Namun kemudian kombinasi smes tajam dan permainan net yang cantik membuat Taufik kembali mengendalikan permainan. Sebuah pengembalian bola Bao yang keluar lapangan pun menutup set pertama untuk kemenangan Taufik.
Pada set kedua Bao sempat lebih dulu unggul 5-3 dan pertandingan berjalan seru, penuh dengan reli panjang, hingga kedudukan 8-8. Setelah itu Taufik kembali tancap gas dan mengantungi enam angka berturut-turut untuk unggul 14-8 dan kemudian memperbesar jarak menjadi 19-11.
Ketika Bao gagal mengembalikan dengan baik sebuah pukulan cepat dari Taufik, para penonton Indonesia yang memenuhi arena tersebut pun bersorak gembira.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Bao sehingga saya bisa menang dengan relatif mudah. Tapi saya benar-benar menikmati pertandingan ini," jelasnya tentang jalannya pertandingan.
Lawan Taufik pada semifinal yang akan berlangsung Jumat (8/12) pukul 17.00 (21.00 WIB) adalah Lee Chong Wei, peringkat kedua dunia dari Malaysia.
Pada perempatfinal Lee mengalahkan Boonsak Ponsana dari Thailand melalui pertarungan tiga set, 20-22 21-11 21-7.
Saat ditanya bagaimana peluangnya menghadapi Lee pada semifinal, Taufik menjawab, "Kita lihat saja besok. Saya akan berusaha."
"Lee adalah teman baik saya dan terakhir kita bertemu di Jepang Terbuka 2006, saya bisa mengalahkan dia," tambah Taufik sambil menepuk bahu Lee yang kebetulan lewat di dekatnya.
Menurut situs web bulutangkis internasional, rekor pertemuan mereka menguntungkan Taufik. Dari lima kali pertemuan, Taufik unggul 4-1. Satu-satunya kekalahan dideritanya di Malaysia Terbuka 2005.
Lee sendiri menolak berkomentar dan hanya tersenyum saat ditanya mengenai peluangnya melawan Taufik.
"Untuk pertandingan besok, maaf, tidak ada komentar," ujar atlet negeri jiran berusia 24 tahun itu. (*)
Copyright © ANTARA 2006