"Jumlah Pasukan Brimob yang kami kerahkan guna mengamankan aksi massa kali ini sebanyak 150 personel," kata Kepala Bagian Operasional Polres Sampang Kompol Sarwo Waskito.
Selain meminta bantuan pasukan Brimob Polda Jatim, Polres Sampang juga meminta bantuan pengamanan dari unsur TNI sebanyak 110 orang.
Pasukan TNI ini sengaja diperbantukan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, mengingat jumlah warga yang berunjuk rasa kali ini tidak sedikit.
Sesuai laporan, kata Sarwo Waskito, jumlah warga yang berunjukrasa ke kantor Pemkab dan DPRD Sampang kali ini sebanyak 2.500 orang. Mereka bergerak menuju kota Sampang dengan mengendarai sekitar 200 unit kendaraan pickup, truk, mobil pribadi dan minibus.
Sedangkan anggota Polres yang ditejunkan guna mengamankan aksi massa kali ini sebanyak 250 personel, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) sebanyak 30 orang, lalu petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Sampang sebanyak 30 personel.
Selain itu, kata Sarwo Waskito, pihaknya juga menerjunkan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang sebanyak 10 personel.
"Kami juga menarik semua anggota polsek di 14 kecamatan di Sampang untuk ikut membantu melakukan pengamanan kali ini," tukasnya.
Dengan demikian sambung Kabag Ops, jumlah keseluruhan petugas keamanan yang dikerahkan guna mengamankan unjuk rasa warga menuntut hasil migas itu sebanyak 580 personel.
Petugas juga menyiagakan mobil water cannon, dan pemadan kebakaran di lokasi unjuk rasa.
Menurut Kabag Ops Kompol Sarwo Waskito, unjuk rasa ini terkait pengelolaan minyak dan gas (migas) dan tender participation interest yang dimenangkan oleh PT Nagatek.
Warga khususnya dari pesisir pantai utara Sampang yang tinggal di sekitar lokasi pengelolaan gas kecewa, dengan pihak PT Nagetek akhirnya berunjuk rasa ke DPRD dan Pemkab Sampang.
Massa mulai berdatangan ke Kota Sampang sekitar pukul 11.00 WIB dan saat ini mereka mulai bergerak menuju kantor pemkab dan DPRD setempat dengan membawa berbagai jenis poster dan spanduk yang berisi tuntutan mereka.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015