Madinah (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag), H. Muhammad Maftuh Basyuni, tiba di Bandara Madinah Rabu, pukul 23.30 Waktu Arab Saudi, didampingi istri dan sekretaris pribadinya guna mengunjungi jemaah calon haji Indonesia, setelah mengikuti sebuah konferensi di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.Laporan dari Pusat Informasi Haji (PIH) di Madinah, Kamis, Menag menggunakan pesawat sewaan khusus dari Riyadh, dan disambut pelaksana Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Gatot Abdullah Mansur, Konsul Haji, DR Nur Samad Kamba, Konsul Konsuler KJRI, Taufiqur Rizal, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Achmad Kartono, dan Sekretaris Daker Madinah, Cepi Supriyatna.Jadwal kedatangan Menag sempat tertunda beberapa kali. Semula dijadwalkan siang, kemudian berubah petang, dan akhirnya tiba menjelang tengah malam waktu Madinah. Beberapa menit setelah Menag tiba di Madinah, jamaah haji Kelompok Terbang (Klote) 15 asal Banten yang terbang dari embarkasi Jakarta juga mendarat di Madinah. Menag pun menengok kedatangan jamaah sambil berjalan kaki sekira 500 meter ke ruang kedatangan.Saat Menag tiba di ruang kedatangan, jamaah calon haji tengah menjalani pemeriksaan bagasi, dan koper-koper besarnya tengah ditata menurut warna pita untuk diangkut petugas khusus langsung ke pemondokan.Ketika Menag baru masuk ruang kedatangan, seorang jamaah berjaket hitam, bersurban putih, dengan nama pesantren di dada kanan jaketnya, tampak langsung memprotes Menag. Ia mengira Menag adalah petugas haji pada umumnya. "Bagaimana nih Pak, penataan koper-koper ini?," kata orang tersebut, tanpa melihat wajah lawan bicaranya. Namun, orang tersebut begitu wajahnya menatap Maftuh Basyuni langsung memeluk dan beradu pipi seraya mengatakan, "Eh, Pak Menteri Agama. Alhamdulillah, kami disambut," ujarnya. Ia agaknya tak menyangka Menag bakal datang."Ini Bapak kita ini. Pak Menteri Agama," ujar pria itu pada jamaah lain. Sejumlah jamaah pun terlihat ramai bersalaman.Kunjungan Menag ke Madinah ini, menurut Konsul Haji, Nur Samad Kamba, bukan secara khusus untuk memeriksa penyelenggaraan haji, tetapi kebetulan ada undangan mengikuti konferensi di Riyadh, sehingga akhirnya diputuskan untuk mampir ke Madinah."Beliau biasanya datang kemari sebelum panitia bekerja atau sesudahnya," katanya.Hal tersebut, menurut dia, sejalan dengan kebijakan Menag untuk melarang pejabat Eselon I dan II dari Depag ke Arab Saudi, karena bisa mengganggu konsentrasi petugas melayani jamaah.Untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji, Pemerintah RI melibatkan petugas sebanyak 2.752 orang, terdiri atas 1.407 petugas kloter, 836 non-kloter, 29 Konjen RI di Jeddah dan 480 tenaga musiman (temus). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006