"Ada yang bilang begitu. Saya bilang tergantung darimana lihatnya, Papua dekat Maluku, Makassar, Manado, seolah-olah Indonesia itu hanya Jakarta. Ada kekeliruan berpikir," kata Jusuf Kalla, saat menyampaikan materi "solidaritas pemuda memperkokoh NKRI" pada Kongres XIV KNPI, di Jayapura, Papua, Kamis.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Gubernur Papua Lukas Enembe, serta Ketua Umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko.
Wapres Kalla menekankan pentingnya peran pemuda dalam memajukan bangsa Indonesia, melalui berbagai aktrivitas yang mengarah kepada persatuan dan kesatuan, termasuk di Tanah Papua.
Menurut dia, pemuda yang tergabung dalam KNPI harus mempunyai visi yang lebih jelas lagi.
"Kalau setiap pimpinan KNPI berpikir politik, menjadi gubernur dan anggota DPR/DPRD, bupati, atau menteri, maka pasti akan hancur (potensi perpecahan)," ujarnya.
Kalla menyebut apa yang harusnya dilakukan oleh KNPI untuk bangsa itu, antara lain berpartisiasi memajukan bangsa melalui kajian kesejahteraan, teknologi, ketenagakerjaan, dan bidang pembangunan lainnya.
"Dengan demikian, kemajuan bangsa ini sangat tergantung pola pikir. Diharapkan KNPI ke depan melahirkan pikiran-pikiran yang cerdas untuk kemajuan bangsa," ujarnya.
Terkait pola pikir itu, Wapres mengungkapkan bahwa pandangan sebagian orang bahwa Papua tidak aman, ternyata tidak sesuai kenyataan.
Kalla mengungkapkan bahwa situasi dan kondisi di Papua relatif sama dengan daerah lainnya di Indonesia, seperti kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai.
Situasi aman damai yang ditemui di Papua itu, disebutnya sebagai kondisi yang tidak sesuai dengan anggapan pihak tertentu.
"Ternyata Papua sama amannya dengan daerah lain," ujarnya.
Usai menyampaikan materi kepada peserta Kongres KNPI, Wapres bertolak ke Ambon, Provinsi Maluku, guna menghadiri rapat asosiasi pemerintahan provinsi se-Indonesia.
Pewarta: Anwar Maga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015