Lombok (ANTARA News) - Operator seluler PT XL Axiata Tbk (XL) menargetkan pendapatan pada tahun 2015 sekitar Rp25,21 triliun, tumbuh 7 persen dibanding realisasi pendapatan sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 23,56 triliun.
"Optimistis pendapatan tumbuh minimal 7 persen pada 2015, setara dengan pertumbuhan industri seluler di Tanah Air," kata Wakil Dirut XL Dian Siswarini, saat kala paparan dalam Media Gathering XL dan Paparan Target 2015, di Lombok, Mataram, Kamis.
Menurut Dian, saat bersamaan XL juga membidik laba bersih sama dengan yang diproyeksikan oleh industri.
Beberapa faktor pendukung pencapaian pertumbuhan kinerja tersebut adalah dampak dari akuisisi XL atas Axis pada tahun 2014.
"Dampaknya (akuisisi) akan positif terhadap kinerja keuangan, dari tahun lalu yang mengalami kerugian," ujarnya.
Menurut catatan, pada tahun 2014 XL membukukan kerugian sebesar Rp891 miliar berbanding terbalik dengan 2013 yang untuk sebesar Rp1,03 triliun.
Ketika itu terdapat tiga pemicu kerugian karena akuisisi pembelian Axis senilai 865 juta dolar AS dan rugi selisih kurs sebesar Rp1,35 triliun, dan beban bunga.
Ia menambahkan, untuk dampak dari akuisisi Axis bagi XL akan benar-benar terasa pada kinerja keuangan 2016.
"Kami akan optimalkan spektrum yang didapat dari Axis. Jika menjalankan 4G, itu butuh kapasitas walau cost per unit bandwidth lebih murah. Di sinilah akan terasa dampak akuisisi Axis," tegas Dian.
Memasuki tahun 2015, XL mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp7 triliun, dengan sumber pendanaan yang diharapkan dari kas internal, pinjaman, serta mengkaji beberapa opsi yang mungkin dilakukan, seperti "right issue" (penerbitan saham baru) atau pelepasan aset.
"Kalau rihgt issue dan pelepasan aset, sedang kami kaji terlebih dahulu," katanya.
Adapun penggunakan capex rencananya belanja modal akan dialokasikan sebagian besar untuk membangun sekitar 5.000-7000 BTS di mana strategi pembangunan dengan melihat potensi, kebutuhan, dan ekosistem di daerah yang akan dibangun.
(R017)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015