"Kekerasan di olahraga pada beberapa tahun terakhir tidak dapat diterima dan tidak dapat dibayangkan untuk menoleransinya," kata wakil menteri olahraga Stavros Kontonis setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Alexis Tsipras yang meminta skors tersebut dijatuhkan, lapor AFP.
Kerusuhan di antara penonton memuncak pada Minggu pada pertandingan antara dua tim yang merupakan musuh bebuyutan asal Athena, yakni Olympiakos, pemuncak klasemen Liga Yunani, dan Panathianikos.
Dan pada Selasa, para ofisial dari kedua klub berseteru pada pertemuan Liga Super yang berniat untuk menyatukan kedua kubu.
"Di bawah kondisi-kondisi ini tidak dapat dipikirkan untuk menyelenggarakan kompetisi-kompetisi kami," tambah sang wakil menteri.
Skors ketiga pada musim ini akan diterapkan untuk setidaknya pada akhir pekan ini, sedangkan pendekatan-pendekatan keamanan juga diambil, kata wakil menteri.
Pemerintah menginginkan kamera-kamera keamanan dipasang, penggunaan tiket elektronik yang lebih luas oleh para penggemar untuk membantu mengidentifikasi para pengacau, dan kontrol yang lebih besar terhadap para penggemar.
Kontonis mengatakan pemerintah akan melakukan pertemuan pada Rabu pekan depan, untuk menentukan durasi skors ini.
Para penggemar memasuki lapangan pada pertandingan Minggu di markas Panathianikos, menyalakan kembang api, dan melemparkan kursi dan benda-benda lain.
Sebelum apa yang dijuluki sebagai derby musuh-musuh abadi, kembang api, petasan, dan batu dilemparkan kepada presiden Olympiakos Vangelis Marinaikis. Ia tidak mengalami cedera.
Sebelum babak kedua dimulai, kembang api yang dilemparkan penonton mengenai bahu gelandang Olympiakos asal Swiss Pajtim Kasami.
Sebuah kursi dilemparkan kepada pelatih Olympiakos yang berasal dari Portugal Vitor Pereira, yang tidak mengenai dirinya. Sekitar 50 penggemar Panathianikos kemudian berlari ke lapangan untuk mengejarnya.
Polisi huru-hara menembakan gas air mata untuk memulihkan ketertiban. Dua orang mengalami cedera sepanjang bentrokan yang berlangsung setidaknya selama lima menit, demikian dilaporkan media.
Olympiakos bereaksi dengan marah terhadap skors ini.
"Bukannya menggunakan gembok di Stadion Panathianikos untuk masalah pada Minggu lalu, mereka menggunakan gembok kepada kejuaraan Yunani," demikian pernyataan klub.
Kiper Panathianikos asal Britania Luke Steele mengatakan melalui Twitter bahwa skors itu merupakan "omong kosong" dan "tidak memecahkan masalah."
Sepak bola Yunani telah lama diganggu masalah kekerasan. Pada September, sejumlah pertandingan terpaksa dihentikan setelah pendukung dari Ethnikos terbunuh di Crete pada pertandingan divisi ketiga. Pada November, seorang wasit diserang dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Rasa pahit ini belum selesai.
Dewan Liga Yunani melakukan pertemuan pada Selasa untuk mendiskusikan kekerasan dan berakhir dengan perkelahian di antara para ofisial dari Olympiakos dan Panathianikos setelah presiden mereka saling ejek.
Presiden Panathianikos Giannis Alafouzos mengatakan bahwa asistennya, mantan pemain Vasilis Konstantinou, menderuta robek pada bibirnya yang disebabkan oleh pengawal Marinaikis.
"Kami diserang. Tuan Marinakis melemparkan gelas berisi air kepada saya dan kemudian pengawalnya melepaskan pukulan kepada Tuan Konstatinou. Saya tidak dapat percaya bahwa dewan Liga Super (Yunani) melakukan kekerasan seperti ini," kata Alafouzos.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015