Mudah-mudahan warga yang mengetahui bahkan menjadi korban mau memberikan kesaksiannya."
Jayapura (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta agar menanyakan ke polisi soal perkembangan kasus penembakan di Enarotali, Kabupaten Paniai.
"Silahkan tanya ke polisi untuk mengetahui perkembangan kasus Enarotali," katanya menjawab Antara di Jayapura, Rabu, seusai memberikan pengarahan kepada peserta Kongres KNPI ke-14.
Gatot yang berkunjung ke Jayapura selama tiga jam itu khusus memberikan pengarahan umum kepada peserta Kongres KNPI yang akan berlangsung hingga 28 Februari 2015.
Secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende kepada Antara mengakui, penyidik mengalami kesulitan mengungkap kasus kerusuhan yang menyebabkan tewasnya empat warga sipil.
Menurut dia, tidak ada saksi mata yang mau memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
Padahal, sejumlah warga berada di lokasi kerusuhan pada 7-8 Desember 2014.
"Penyidik sangat kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut," katanya.
Walaupun demikian, lanjut Mende, saat ini pihaknya kembali mengirimkan tim ke Enarotali setelah Bupati Paniai menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi.
"Mudah-mudahan warga yang mengetahui bahkan menjadi korban mau memberikan kesaksiannya," ujarnya.
Insiden kerusuhan itu sendiri berawal dari masalah lalu lintas pada 7 Desember 2014 sekitar pukul 21.00 WIT.
Saat motor melintas dan melewati pondok natal tanpa menyalakan lampu, sehingga warga yang berada di pondok natal marah dan menegurnya.
Tak lama kemudian datang sekitar dua hingga lima orang yang berpakaian preman dengan membawa senjata dan dilaporkan mereka menganiaya masyarakat yang berada di pondok natal dengan menggunakan gagang senjata.
Kemudian, keesokan harinya pada 8 Desember 2014, warga menyerbu koramil hingga terjadi aksi penembakan yang akhirnya menewaskan empat warga sipil, jelas Irjen Pol Mende.
Menurutnya, sejak awal keempat korban yang dimakamkan di sekitar halaman kantor koramil itu tidak diijinkan untuk diotopsi, sehingga sulit bagi polisi untuk mengetahui jenis proyektil yang bersarang di tubuh korban.
Masyarakat diharapkan mau memberikan keterangan ke penyidik hingga kasus tersebut dapat terungkap dan pelakunya dijatuhi hukuman yang setimpal, katanya.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015