"Tahun lalu (2014) kita alokasikan dana sekitar Rp300 miliar untuk transformasi jaringan di Jakarta dan Surabaya. Pada 2015 program dilanjutkan ke 10 kota besar," kata Direktur Managemen Service XL, Ongki Kurniawan, di sela-sela Media Gathering XL 2015, Paparan Outlook Industri tahun 2015 dan Visit Infrastruktur Jaringan XL," di Lombok, NTB, Rabu.
Menurut Ongki, sepuluh kota yang akan dibidik di antaranya Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin, Mataram, Serang, Pandeglang, Semarang Yogyakarta, Sidoarjo, dan Balikpapan.
Program ini dijalankan dengan meningkatan kualitas jaringan melalui modernisasi, desain menyeluruh implementasi yang tepat waktu, akselarasi alih teknologi 2G menuju 3G dan optimasi, serta memadukannya dengan aspek bisnis, strategi pemasaran, penjualan, distribusi yang tepat untuk meraih pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Pada tahap awal program ini mencakup Jakarta, Bogor, bandung, Surabaya, Malang, dan Denpasar yang saat ini rata-rata penyelesaiannya sudah mencapai 92 persen. Khusus Bogor, Surabaya, dan Malang, bahkan sudah tuntas.
Sebanyak 93 persen area ini telah terlayani dengan sinyal kuat di mana kecepatan akses data mencapai rata-rata 1,1 Mbps, mencerminkan kualitas jaringan bagus yang bisa dirasakan pelanggan saat berada di dalam gedung, namun juga di area terbuka, termasuk di dalam rumah, pasar, atau pun jalan umum.
"Lewat proyek ini diharapkan kecepatan akses internet XL bisa ditingkatkan hingga mencapai 5 Mbps. Selain juga mampu meningkatkan kualitas layanan voice dan kecepatan pengiriman SMS," ujar Ongki.
Ia menuturkan, program transformasi jaringan akan dilanjutkan pada tahap II dan II di area Jakarta yang akan tuntas seluruhnya pada Juni 2015, sedangkan di Bandung dan Denpasar diperkirakan selesai April 2015.
Untuk mendukung proyek ini, XL telah melakukan pendekatan baru untuk desain jaringan di RAN, transmisi dan core, serta mengimplementasikan teknologi terbaru.
XL bekerja sama dengan dua perusahaan yang memiliki keahlian di bidang jaringan telekomunikasi seluler, yaitu PT Ericsson Indonesia dan PT Huawei Tech Investment.
"Kalau tahun lalu (2014) dananya lumayan besar untuk transformasi karena kita tahap belajar arsitektur jaringan. Tahun ini akan dikerjakan sendiri oleh XL, sehingga biaya yang diinvestasikan lebih kecil," ujarnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015