Pada 20 tahun yang lalu kalau perusahaan tak ada suap maka usahanya tidak bisa hidup di Indonesia. Tapi sekarang tidak bisa,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan saat ini perusahaan tak bisa menghalalkan segala cara seperti menyuap dalam menjalankan usahanya, mengingat ada Komisi Pemberantasan Korupsi yang akan mengawasi.

"Pada 20 tahun yang lalu kalau perusahaan tak ada suap maka usahanya tidak bisa hidup di Indonesia. Tapi sekarang tidak bisa," kata Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam "Sustainable Business Awards" di Jakarta, Rabu.

Hadir dalam acara ini antara lain Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono serta para menteri Kabinet Kerja.

Dikatakan Wapres, kondisi saat ini akan sulit untuk melakukan praktek penyuapan karena ada KPK yang bisa menjerat hukum.

Kalau dulu, katanya, perusahaan seperti wajib menggunakan uang pelicin agar perusahaan bisa bertahan dan berkelanjutan usahanya.

"Tapi sekarang kalau ada pengusaha dengan mudah menyuap maka akan masuk penjara karena sudah ada KPK," kata Kalla.

Wapres mengajak kepada seluruh pengusaha untuk tidak lagi menggunakan cara suap dalam menjalankan usahanya.

"Masih banyak cara yang lebih baik yang bisa dilakukan agar perusahaan bisa berkelanjutan," kata Wapres.

"Sustainable Business Awards" (SBA) yang digelar di enam negara ini merupakan acara pemberian penghargaan yang bergengsi untuk sektor bisnis.

Tujuan pemberian penghargaan ini untuk meningkatkan kesadaran bisnis yang berkelanjutan serta meyakinkan sektor bisnis tentang praktik-praktik bisnis yang baik hingga dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, lingkungan, dan seluruh pemangku kepentingan.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015