Jakarta (ANTARA News) - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) memfasilitasi kerjasama antara Koperasi Pemuda dengan PT Jamsostek untuk pengembangan bengkel dengan proyek percontohan pertama sebanyak 300 bengkel di Jakarta. "Kita akan buat 300 bengkel dan selanjutnya akan dikembangkan di seluruh Indonesia sampai 10 ribu bengkel," kata Ketua Umum Dekopin Adi Sasono kepada pers usai Peluncuran Modal Kerja Bagi Koperasi dan UKM dari Program Kemitraan PT Jamsostek di Jakarta, Kamis. Menurut dia, kerjasama dengan Jamsostek ini merupakan kelanjutan dari MoU yang telah ditandatangani sebelumnya pada 17 Februari lalu di Bandung. Setiap bengkel nantinya akan memperoleh dana bergulir sebesar Rp25 juta. Mereka juga akan memperoleh pelatihan dari PT Astra. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga sedang merintis program kerjasama lainnya dengan PT Jamsostek dalam program perumahan bagi karyawan. "Pada masa depan kita kita juga akan mengembangkan program kesempatan kerja di pedesaan. Melalui program ini diharapkan bisa tercipta keseimbangan pertumbuhan kesempatan kerja di desa dan kota," katanya. Dikatakannya, langkah ini penting sekali karena saat ini pertumbuhan antara keduanya sangat pincang. Pertumbuhan kesempatan kerja di kota mencapai empat persen, sementara di desa 1,6 persen akibatnya terjadi orang desa lari ke kota. Sementara itu Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek Tjarda Muchtar mengatakan, pihaknya tahun ini menganggarkan dana hingga Rp40 miliar untuk program kemitraan bina lingkungan dan pekerja yang diambil dari laba satu hingga 10 persen. Program tersebut diberikan dalam beberapa pola seperti melalui dana bergulir, dana tidak bergulir dan dana kemitraan. Untuk dana bergulir, katanya, diberikan ke perusahaan atau koperasi yang sudah menajdi peserta Jamsostek. "Kami dulu kurang mensosialisasikan program ini, padahal kita sudah melakukannya sejak tahun 1994. Tapi sekarang sudah kita sosialisasikan dengan baik," katanya. Dana bergulir itu juga digunakan untuk pelatihan bagi pekerja yang terkena PHK bekerjasama dengan PT Astra. Sementara dana tidak bergulir diberikan dalam bentuk dana kesehatan dan beasiswa bagi para anak peserta Jamsostek yang berprestasi. Sedangkan dana kemitraan diberikan bagi UKM dan koperasi. Dalam kesempatan itu, Tjarda juga mengatakan bahwa PT Jamsostek tidak lagi membidik peserta dari perusahaan atau pekerja sektor formal, namun juga sudah ke pekerja sektor informal yang disebut dengan Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TKLHK). "Saat ini sudah ada 180 ribu TKLHK di seluruh Indonesia dari jenis usaha informal seperti nelayan di Aceh dan Kepulauan Seribu, tukang ojek, pedagang pasar dan pedagang kaki lima yang dibina dinas koperasi," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006