"Kami menghadirkan para pembuat keputusan dunia dari berbagai sektor.."Jakarta (ANTARANews) - Perhelatan World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) yang akan digelar 19-21 April 2015, ditargetkan mampu menggaet investasi baru untuk Indonesia kurang lebih senilai 30 juta dolar Amerika Serikat.
"Pertemuan ini harus dimanfaatkan untuk menangani isu-isu regional dan global serta mengembangkan kerja sama perdagangan, bisnis, dan investasi," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
Bachrul mengatakan, acara tersebut penting dan bermakna karena Asia Timur saat ini merupakan wilayah yang menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia. Melalui pertemuan tersebut, ditargetkan tercapai investasi baru di Indonesia hingga 30 juta dolar AS.
Direktur Senior Kepala Asia Pasifik WEF Sushant Palakurthi Rao mengaku bersemangat untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah WEF-EA.
Sushant menganggap pertemuan ini bukan hanya sebatas forum dunia usaha, tetapi mempertegas WEF sebagai organisasi internasional yang mampu menciptakan sinergi dan kerja sama dunia usaha dengan pemerintah.
"Kami menghadirkan para pembuat keputusan dunia dari berbagai sektor untuk memberikan solusi terhadap isu-isu global seperti pendidikan, ketahanan pangan, akses energi, dan lainnya," kata Sushant.
Setelah berhasil menjadi tuan rumah pada 2011 lalu, Indonesia kembali dipercaya oleh World Economic Forum (WEF) untuk menjadi tuan rumah WEF-EA ke-24, yang kali ini mengusung tema "Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism".
Pertemuan tersebut akan dihadiri para pemimpin pemerintahan dunia, para CEO, dan cendekiawan serta diperkirakan menjadi ajang bisnis terbesar di Asia Timur.
Tak kurang 650 CEO perusahaan bertaraf internasional dan lebih dari 16 pemimpin negara di Asia Timur direncanakan menghadiri acara tersebut. Beberapa pemimpin yang akan hadir antara lain para pemimpin negara anggota ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Mongolia, Australia, dan Selandia Baru.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2015