Padang (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan kontribusi industri di luar Pulau Jawa demi percepatan pemerataan dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia.

"Ke depan, pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa harus lebih besar daripada pertumbuhan industri di Jawa, agar terjadi percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin saat membuka Rapat Koordinasi Kemenperin dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Wilayah I Tahun 2015, di auditorium PT Semen Padang Indonesia, di Padang, Selasa.

Saat ini, data Kemenperin menyebutkan bahwa sektor industri pengolahan non-migas di luar Pulau Jawa bertumbuh dari 24,63 persen di tahun 2008 menjadi 27,22 persen di tahun 2013. Di lihat dari distribusi wilayah, Sumatera dan Kalimantan menyumbang 23,90 persen pertumbuhan, dan Sumatera mendominasi dengan 20,63 persen sementara Kalimantan hanya 3,27 persen.

Melihat komposisi ini dan melimpahnya sumber daya industri di Kalimantan, potensi pengembangan industri masih sangat besar.

Kemenperin menargetkan kontribusi wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa dapat terus dikembangkan hingga mencapai 40 persen pada tahun 2035, dari 22,22 persen yang ada pada tahun 2013. Dan khusus wilayah Sumatera dan Kalimantan bisa tumbuh ke 34,07 persen di tahun 2035.

Untuk menopang target-target pemerataan dan penyebaran industri ke seluruh Indonesia, tujuan pembangunan industri tahun 2015--2019 difokuskan untuk membangun industri yang tangguh dan berdaya saing lewat empat strategi:1. Penguatan struktur industri nasional2. Peningkatan nilai tambah di dalam negeri3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja4. Pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia untuk memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.

Strategi pemerataan industri dijabarkan lewat Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015--2019 di mana arah kebijakan pembangunan nasional difokuskan ke pengembangan wilayah industri di luar Pulau Jawa dengan pembangunan 14 Kawasan Industri (KI) dan 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM).

Khusus untuk Sumatera dan Kalimantan, Kemenperin akan memfasilitasi pembangunan 11 sentra IKM dan 7 kawasan industri prioritas:1. Ketapang, Kalimantan Barat2. Mandor-Landak, Kalimantan Barat3. Batu Licin-Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan4. Jorong-Tanah Laut, Kalimantan Selatan5. Sei Mangkei-Simalungun, Sumatera Utara6. Kuala Tanjung-Batubara, Sumatera Utara7. Tenggamus, LampungSaat ini, pembangunan industri nasional telah bertumbuh secara signifikan. Industri pengolahan non-migas tahun 2014 tumbuh 5,34 persen--di atas pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) yakni 5,06 persen. Sektor industri pengolahan non-migas juga menyumbang kontribusi terbesar dalam PDB nasional, dengan porsi 20,84 persen.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015