Manila (ANTARA News) - Pahlawan tinju Filipina Manny Pacquiao mengisyaratkan laga melawan petinju Amerika Serikat Floyd Mayweather adalah pertarungan tinju terakhirnya, dengan mengatakan akan memasuki bulan Mei dengan ide pensiun bergelayut dalam pikirannya.

"Itu sudah dekat. Kami akan mengumumkan hal itu," kata petinju berusia 36 tahun kepada stasiun televisi lokal ABS-CBN diiringi senyum ketika ditanyai soal pensiun. Dia tidak merinci lebih jauh.

Setelah bertahun-tahun tidak terlaksana, Pacquiao dan Mayweather akhirnya bersepakat di Las Vegas bahwa pada 2 Mei akhirnya akan memberi suguhan kepada para penggemar untuk menyaksikan pertarungan kelas atas antara mereka.

"Jika kami hanya berpikir soal kebanggaan kami, maka tidak akan ada pertarungan. Jika kami dibayar setara, pertarungan itu tidak akan dipaksa dilanjutkan, jadi agar pertarungan itu dilanjutkan, saya menyepakati itu," kata dia.

Media massa AS melaporkan bahwa Mayweather yang belum terkalahkan dan akan berusia 38 tahun pekan ini, bakal menerima 60 persen bayaran atau sekitar 120 juta dolar AS sedangkan petinju Filipina itu akan dibayar 80 juta dolar AS.

Pertarungan itu akan menjadi ajang pembuktian siapa dari keduanya yang terbaik.

Pacquiao menjadi juara dunia untuk delapan versi badan tinju dunia, dan akan menantang Mayweather dengan berbekal catatan menang-kalah 57-5 yang 38 di antaranya kemenangan KO, plus dua kali seri.

Sedangkan Mayweather memiliki catatan 47-0 dengan 26 di antaranya kemenangan KO. Dai berusaha menyamai rekor legenda tinju 1950-an Rocky Marciano yang punya catatan 49-0 dan pensiun sebagai juara dunia kelas berat tak terkalahkan.

Pacquiao, seorang pemeluk Kristen yang taat, mengatakan bahwa dia yakin menang karena Tuhan bersama dia. "Tuhan bersama saya," kata dia.

Pacquiao yang tahun lalu menjadi kapten bermain pada tim bola basket Filipina mengatakan bahwa dia berniat untuk bermain kembali pada kompetisi lokal pekan ini.

Pacquiao mengaku menikmati diperingkatkan di bawah Mayweather oleh pasar taruhan Las Vegas. "Saya suka menjadi underdog. Saya menjadi lebih termotivasi," kata dia kepada ABS-CBN seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015