Surabaya (ANTARA News) - Isu poligami yang menuai pro-kontra di tengah masyarakat, juga menggelitik KH Yusuf Hasyim, tokoh dan salah satu putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari, ikut berkomentar. Sesepuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, yang juga paman Gus Dur itu menyatakan setuju dengan upaya untuk mempersulit praktek poligami dengan alasan menghindari kerugian semua pihak, khususnya kalangan perempuan. "Saudara-saudara saya tidak ada yang poligami, padahal kami berpeluang untuk itu. Kami tidak melakukan poligami karena takut tidak mampu memenuhi tuntutan agama yang intinya berbunyi, kalau kamu tidak bisa berbuat adil, maka cukup satu isteri saja," katanya. Mantan Sekjen PBNU dan mantan Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PPP itu mengaku hingga kini dirinya telah membuktikan konsistensinya untuk tidak melakukan tindakan beristeri lebih dari satu orang itu. "Kalau soal poligami, saya ingin menjadi burung dara saja yang setia dengan satu pasangan. Semua hewan itu kebanyakan kan poligami, kecuali burung dara," kata pria kelahiran Jombang, 3 Agustus 1929 yang juga pensiunan tentara berpangkat letnan satu itu. Secara berseloroh, tokoh Ansor yang pernah aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengungkapkan "filosofi" orang berpoligami. "Kalau kita berniat poligami, jangan berfikir dengan kepala atas, karena tidak akan jadi. Tapi kalau berfikir dengan kepala bawah, pasti jadi. Ini jangan dilihat sebagai pornografi ya," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006