Jakarta (ANTARA News) - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta masih berlanjut Kamis pagi, sehingga mencapai posisi Rp9.0.90/9.100 per dolar dibandingkan hari sebelumnya pada level Rp9.105/9.115. "Menguatnya rupiah hingga di posisi Rp9.100 per dolar AS menunjukkan faktor fundamental ekonomi Indonesia makin membaik, " kata analis Valas PT Bank Himpunan Saudara, Yusuf, di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan ekonomi nasional yang terus berkembang itu diperlihatkan dengan makin membaiknya nilai tukar mata uang lokal tersebut. "Kami optimis rupiah akan masih bergerak naik hingga menembus level Rp9.100 per dolar AS," ujarnya. Namun, lanjutnya, masalah tingkat rupiah yang di bawah level Rp9.100 per dolar AS cenderung kurang disukai para eksportir. Para eksportir lebih suka rupiah di atas level Rp9.100 per dolar AS, sehingga produk yang diekspornya tetap memberikan keuntungan yang lebih baik, katanya. Kenaikan rupiah itu, menurut dia, juga didukung aksi jual dolar AS oleh eksportir Jepang di pasar regional, sehingga sejumlah mata uang regional tetap menguat terhadap dolar AS. Kenaikan rupiah, katanya, juga didukung oleh membaiknya pasar saham Asia. Dengan diburunya rupiah oleh pelaku pasar menunjukkan bahwa makin stabilnya mata uang lokal itu di pasar domestik, katanya. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) harus mewaspadai pergerakan rupiah yang menguat dan dikhawatirkan akan menimbulkan koreksi yang cukup tajam pada akhirnya, tambahnya. Rupiah, menurut dia, pada penutupan sore nanti diperkirakan akan tetap menguat hingga menembus level Rp9.100 per dolar AS, melihat sentimen positip pasar cukup besar. Namun, kenaikan yang cukup cepat itu harus dipantau lebih jauh untuk mengantisipasi hal yang terburuk bagi pergerakan mata uang lokal itu, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006