Palu (ANTARA News) - Kapolres Poso, AKBP Drs Rudi Sufahriadi, mengatakan dua ledakan yang terjadi di kota Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu malam adalah bom hampa dan mirip petasan.
"Itu diketahui setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan serpihan kertas berserahkan di dua lokasi kejadian," katanya kepada wartawan seusai memimpin operasi penyelidikan di lapangan beberapa saat setelah kejadian.
Ia menduga insiden tersebut merupakan perbuatan oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang ingin memberikan stigmatisasi bahwa wilayah Poso hingga kini belum aman.
Ledakan itu sendiri terjadi di saat polisi tengah memburu 25 dari 29 buron yang masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang), karena terlibat sejumlah kasus tindak kekerasan di bekas daerah konflik tersebut, namun hingga kini belum juga tertangkap.
Dua ledakan Rabu malam kembali terjadi hampir bersamaan di kota Poso dan sempat mengagetkan warga di sekitar lokasi kejadian. Ledakan pertama terjadi pukul 20:45 Wita di depan pintu masuk sebelah timur Lapangan Sepakbola Kasintuwu di Jalan Katamso atau berjarak kurang 200 meter dari bagian belakang RSUD Poso.
Sementara ledakan kedua terjadi tiga menit kemudian di ujung Jalan Ahmad Yani atau berkisar 100 meter dari rumah jabatan Kapolres Poso. Jarak ledakan kedua itu juga sekitar 100 meter dari lokasi ledakan pertama.
Namun insiden kedua ledakan tidak mengakibatkan korban jiwa dan cedera atau menimbulkan kerusakan.
Tim gabungan kepolisian sendiri sesaat setelah berlangsung kedua peristiwa segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan dan penyelidikan.
Sementara situasi di kota Poso hingga Kamis pagi dilaporkan masih tenang dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. (*)
Copyright © ANTARA 2006