Medan (ANTARA News) - Banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Sinabung yang terjadi di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, sudah dibersihkan.
"Lahar dingin yang menutupi sebagian jalan di desa tersebut sudah disingkirkan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun dihubungi dari Medan, Jumat.
Peristiwa banjir lahar dingin yang terjadi Rabu malam (18/2), menurut dia, mengakibatkan terputusnya arus transportasi jalan kabupaten, yakni dari Kota Tiganderket ke Desa Kutambaru selama lebih kurang lima jam.
"Namun, saat ini jalan yang berada di Kecamatan Tiganderket tersebut, sudah lancar seperti biasanya, dan batu berukuran besar serta tanah dari erupsi Gunung Sinabung sudah dibersihkan dengan menggunakan alat berat," ujar Subur.
Dia menyebutkan, banjir lahar dingin itu, disebabkan gunung Sinabung terjadi luncuran awan panas dan debu vulkanik, dan disertai hujan turun sangat lebat.
Kemudian, Sungai Bekerah yang berada di Kecamatan Tiganderket meluap hingga meluas ke sejumlah jalan Desa Kutambaru.Dan sungai yang mengalami banjir tersebut bercampur dengan lahar dingin.
Selain itu, banjir lahar dingin itu, juga menutup gorong-gorong yang berada di pinggir jalan kabupaten tersebut.
"Sisa-sisa banjir lahar dingin itu, hingga kini (Jumat, 20/2) masih terus dibersihkan petugas Dinas Binamarga, Institusi terkait yang dibantu masyarakat setempat," kata Ketua BPBD Karo.
Subur menjelaskan, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa fenomena alam banjir lahar dingin.
"Namun warga Karo tetap mewaspadai bila terjadinya banjir lahar dingin susulan, karena erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi memuntahkan lahar panas bercampur debu vulkanik berwarna hitam abu-abu," katanya.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali terjadi erupsi dan dilanda hujan lebat pada Rabu (7/1) pukul 16.30 WIB, mengakibatkan banjir lahar dingin.
Bahkan, sekitar empat hektare tanaman warga Desa Mardinding Kecamatan Tigaderket Kabupaten Karo hancur disapu banjir lahar dingin Sinabung.
Tanaman yang rusak tersebut, yakni kopi, kakao, bawang dan padi. Selain itu, lahan pertanian warga juga telah dipenuhi lumpur, pasir, batu, kayu dari ukuran kecil hingga besar akibat longsoran dari puncak Sinabung.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015