Indonesia merupakan pusat rujukan standar halal dunia
Pekanbaru (ANTARA News) - Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia Riau menyosialisasikan Sistem Jaminan Halal (SJH) kepada usaha mikro kecil menengah setempat untuk menciptakan produk halal dan benar.
"Indonesia merupakan pusat rujukan standar halal dunia," kata Direktur LPPOM MUI Provinsi Riau Sofia Anita di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan SJH ini perlu diketahui dan dilaksanakan semua pihak produsen yang bergerak di bidang makanan dan obat-obatan, khususnya bagi UMKM yang memang rata-rata bergerak di industri rumahan.
Sertifikat halal merupakan hal yang penting dimiliki oleh para produsen, mulai dari produsen industri rumah tangga, usaha mikro hingga perusahaan internasional, sebagai wujud tanggung jawab untuk menyediakan produk halal bagi masyarakat Muslim.
Muslim hanya diperkenankan mengonsumsi atau menggunakan produk halal.
"Sertifikat halal mempunyai peran yang makin penting seiring dengan meningkatnya permintaan produk berjaminan itu secara global," katanya.
Sofia Anita menjelaskan Indonesia telah memiliki LPPOM MUI yang telah mendapat amanah dari MUI untuk memfasilitasi ummat agar memperoleh jaminan produk halal. Guna merealisasikan hal tersebut LPPOM MUI memiliki SJH yang telah diakui oleh dunia.
LPPOM juga bertugas mengeluarkan sertifikat halal sebagai bukti bahwa suatu produk telah memenuhi standar halal yang telah ditetapkan LPPOM MUI.
"Standar Halal LPPOM MUI telah mendapat pengakuan 43 lembaga luar negeri di 22 negara," paparnya.Di antaranya negara anggota ASEAN, Australia, Selandia Baru, Brasil, Belanda, Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Belgia, Turki, dan Jepang. Indonesia merupakan pusat rujukan standar halal dunia.
"Sertifikat halal merupakan syarat wajib untuk bisa memasuki pasar halal global," katanya.
Dia berharap Kota Pekanbaru menerapkan hal ini pada semua tempat kuliner, hotel dan maskapainya karena masyarakat di wilayah ini mayoritas beragama Islam, sehingga wajib mengonsumsi makan-makanan yang halal.
"Kami berharap semua mempunyai sertifikat halal," katanya.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015