Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan A Djalil menilai, LKBN ANTARA melalui jaringannya secara langsung telah menempatkan kantor berita ini sebagai duta pemberitaan RI di dunia internasional. "LKBN ANTARA punya peran yang strategis menumbuhkan citra positif tentang RI di mata internasional," katanya, pada acara Seminar Revitalisasi Peran Kantor Berita Nasional di Era Konvergensi Media yang diselenggarakan LKBN ANTARA, di Jakarta, Rabu. Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Kelembagaan Komunikasi Sosial Depkominfo, Udi Rusadi, Menkominfo mengungkapkan bahwa peran itu sangat strategis mengingat Indonesia membutuhkan citra positif di mata internasional sebagai negara yang demokratis dan negara yang berprospek secara ekonomi. "Bila peran tersebut berjalan baik, tentunya diharapkan dapat menarik investasi asing, baik melalui investasi langsung maupun investasi tidak langsung," paparnya. Selain itu, kata Sofyan, peran ANTARA adalah memberikan dukungan penyebarluasan berita yang bersifat independen tanpa dipengaruhi oleh kepentingan sekelompok golongan. Menurut Sofyan, ANTARA bukan sekedar kantor berita yang tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi era konvergensi media. Sebagai gambaran, ANTARA memiliki jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok Tanah Air dan dunia. ANTARA memiliki biro di setiap propinsi serta perwakilan di beberapa kotamadya/kabupaten. Selain itu, ANTARA juga mengendalikan biro/perwakilan di New York, Canberra, Kuala Lumpur, Kaior dan Sana`a. Untuk memperkuat jaringan tersebut, ANTARA juga menjalin kerjasama baik secara komersial maupun non komersial dengan kantor-kantor berita di seluruh dunia seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris), AFP (Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia), Xinhua (PR China), CIC (Columbia), Nampa (Namibia) dan lainnya. "Dengan berbagai kekuatan dan jaringan yang dimilikinya, maka ANTARA bisa dikatakan sebagai salah satu kantor berita yang berjaringan luas. Jadi pada dasarnya modal dasar sebagai `news network` sudah dimiliki," ungkapnya. Presiden OANA Sepertinya, peran ANTARA di tingkat internasional juga akan semakin terlihat mengingat pada saat ini Pemimpin Umum LKBN ANTARA, Asro Kamal Rokan, beberapa waktu lalu di Teheran, Iran, telah terpilih menjadi Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) untuk periode tiga tahun ke depan. Presiden terpilih OANA, Asro Kamal Rokan, bertekad untuk meningkatkan kerjasama informasi dan pertukaran berita di antara 33 negara anggotanya untuk mengimbangi dominasi pemberitaan media Barat. "Ini bukti ANTARA, sebagai Lembaga Kantor Berita Nasional, masih diperhitungkan di dunia internasional. Ini kesempatan bagi ANTARA untuk lebih memperkukuh keberadaannya sebagai jendela informasi Indonesia di luar negeri," katanya. OANA beranggotakan 39 kantor berita dari 33 negara di kawasan Asia Pasifik. Tujuh dari 11 utusan OANA yang hadir ketika sidang di Teheran itu, yakni dari Bernama (Malaysia), IRNA (Iran), Itar-TASS (Rusia), PTI (India), Kyodo (Jepang), VNA (Vietnam) dan Xinhua (Cina) memilih Indonesia. Menurut Asro, sesuai dengan tujuan pendiriannya tahun 1961, OANA berjuang untuk mewujudkan tata informasi dunia baru yang selama ini didominasi oleh kantor-kantor berita Barat seperti AP (Amerika Serikat), Reuters (Inggris), AFP (Prancis), dan DPA (Jerman). "Kita terus berjuang untuk mengatasi ketimpangan informasi, khususnya arus berita dari negara maju ke negara berkembang," katanya. Hal itu, lanjutnya, dilakukan dengan cara pertukaran berita dan personil wartawan, serta pendidikan dan latihan. Sebagai Presiden OANA, ANTARA sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang umum (general assembly) organisasi kantor-kantor berita kawasan tersebut pada Desember 2007. Pertemuan akbar OANA itu akan diselenggarakan sekaligus dalam rangkaian HUT ke-70 LKBN ANTARA yang jatuh pada 13 Desember 2007.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006