Damaskus (ANTARA News) - Gerilyawan Kurdi dan kelompok penentang pemerintah pada Kamis (19/2) merebut 19 desa di pinggiran Provinsi Ar-Raqqa, Ibu Kota de fakto kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah Utara, kata satu kelompok pemantau.

Serangan itu dilancarkan sebagai bagian dari serangan balasan suku Kurdi dan kelompok gerilyawan yang bersekutu dengan mereka terhadap Kota Ayn Al-Arab, atau Kobane, yang kebanyakan penghuninya adalah suku Kurdi, di Suriah Utara terhadap petempur ISIS, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia. Observatorium tersebut berpusat di Inggris.

Observatorium itu menyatakan petempur Kurdi belum lama ini merebut 242 desa yang sebelumnya telah jatuh ke tangan ISIS di sekitar Kobane, termasuk 19 desa di Provinsi Ar-Raqqa, demikian laporan Xinhua, Jumat pagi.

Anggota ISIS melancarkan serangan mereka terhadap Kobane pada penghujung tahun lalu, tapi orang Kurdi dari Satuan Perlindungan Rakyat (YPG), dan gerilyawan sekutunya, dengan dukungan serangan udara dari koalisi anti-teror pimpinan AS, mampu mengusir gerilyawan ISIS dari kota tersebut dan sebagian besar wilayah pinggirannya pada Januari tahun ini.

Ramil Abdul-Rahman, pemimpin Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, mengatakan koalisi pimpinan AS memainkan peran penting dalam kemajuan suku Kurdi dan kelompok lain gerilyawan.

Ia menyatakan koalisi itu menyerang beberapa posisi ISIS, dan memaksa petempur garis keras tersebut mundur serta memungkinkan petempur Kurdi bergerak maju.

Petempur Kurdi berada cuma 25 kilometer dari Kota Kecil Tal Abyad di perbatasan, yang menghubungkan Ar-Raqq dengan perbatasan Turki, kata Observatorium itu.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015