Oping, Maluku (ANTARA News) - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan berbelasungkawa atas wafatnya Sultan Ternate, Mudaffar Sjah di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis sekitar pukul 03.47 WIT.
"Saya sebagai pimpinan maupun masyarakat Maluku mengucapkan turut berdukacita atas wafatnya Sultan Ternate sebagai kesama bangsa yang patut merasa kehilangan sebagai orang basudara (saudara) sebelum Maluku Utara dimekarkan pada 1999," katanya di Oping Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis.
Apalagi saat Maluku Utara masih berada di Provinsi Maluku ternyata Kesultanan Ternate memberikan kontribusi strategis bagi pengembangan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial di daerah ini.
"Jadi wajarlah sebagai sesama anak bangsa Indonesia dan juga basudara (saudara) kami di Maluku merasa kehilangan salah satu tokoh Kesultanan yang masih dijunjung tinggi peradabannya di Maluku Utara," tegas Gubernur.
Karena itu, dia berdoa agar jenazah Sultan Ternate diterima disisi Allah SWT dan keluarga ditinggalkan tabah menjalani hidup.
"Doa kami menyertai perjalanan Sultan Ternate keharibaan Allah SWT. Innalillahi wa innailaihi rojiun," ujar gubernur.
Sebelumnya, seorang petugas keamanan Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, mengemukakan, jenazah Mudaffar Sjah sudah diberangkatkan ke Ternate sekitar pukul 10.00 WIB dari persemayaman rumah sakit tersebut.
"Sudah berangkat menuju ke Bandara Soekarno-Hatta untuk dibawa ke Ternate," katanya.
Rombongan pengiring jenazah berangkat sekitar pukul 10.00 WIB menuju bandara dengan sebelumnya didoakan beberapa pejabat.
Mudaffar Sjah adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Maluku Utara.
Menurut informasi, awalnya jenazah akan disemayamkan sementara di Lobi Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, dan dilepaskan serta dipimpin doa oleh Ketua DPD RI Irman Gusman dan juga anggota-anggota DPD lainnya.
Namun, rencana awal pemberangkatan pukul 12.00 WIB ke Ternate dimajukan menjadi jam 10.00 WIB langsung dari RS Pondok Indah tanpa ke Gedung DPD terlebih dahulu.
Sultan Ternate ini meninggal dunia karena komplikasi penyakit. "Beliau sudah lama di rawat di sini, karena sakit komplikasi," ujar salah satu perawat RS Pondok Indah. Usia Mudaffar sudah tergolong tua, sekitar 80 tahun.
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015