"Banyak sekali makanan (saat Imlek). Masing-masing punya makna simbolik yang mewakili harapan di tahun baru," ujar Odilia kepada ANTARA News, di Jakarta, Kamis.
Odilia menyebutkan, sejumlah hidangan ini antara lain, mulai dari yang berbahan dasar daging, ikan, ayam, bebek, mie hingga buah.
Menurut dia, masing-masing penganan ini mewakili harapan positif yang berbeda, misalnya keutuhan, kerekatan, kebahagiaan, kelancaran, kelimpahan, kesehatan dan umur panjang.
Dia mencontohkan, hidangan pindang ikan bandeng misalnya, yang mewakili harapan datangnya kelimpahan, kemakmuran dan keutuhan.
Oleh karena itulah, masyarakat Tionghoa biasa mengonsumsi hidangan ini bersama tamu dan kerabatnya.
"Hidangan ikan bandeng dan ikan lainnya umumnya disajikan utuh sebagai lambang keuutuhan dan kebaikan, dimakan beramai-ramai dengan tamu dan kerabat," kata dia.
"Untuk orang China Benteng (Tangerang) umumnya pindang bandeng yang utuh, besar terbaik dipilih untuk dijadikan hantaran bagi mertua di pagi hari Imlek," tambah dia. Selain itu, ada pula jeruk.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, jeruk memiliki makna kekayaan dan keberuntungan. Sama seperti ikan bandeng, selain dikonsumsi sendiri, makanan inipun biasanya juga dibagikan pada rekan dan kerabat sebagai hadiah.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015