Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI Mohamad Toha meminta pemilik Lion Air Rusdi Kirani bertanggung jawab atas delay penerbangan pesawat Lion Air yang mencapai lebih 8 jam.
"Pak Rusdi Kirana, karena kami menyayangimu, maka bapak perlu ditegur dalam masalah ini," kata Mohamad Toha di Jakarta, Kamis.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu juga diminta untuk memperbaiki manajemen Lion Air.
"Perbaiki manajemen Lion Air. Tingkatkan tanggung jawab moral kepada masyarakat," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Ia juga menyatakan, apa yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta juga membuat malu bangsa.
"Di ruang tunggu bandara Terminal 3 yang crowded nampak terlihat warga negara asing (WNA) yang tentunya peristiwa ini menjadi cerita buruk mereka di negaranya," katanya.
Ia juga meminta Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan untuk segera bertindak tegas kepada Lion Air.
"Menhub wajib hukumnya panggil semua yang terlibat atas kejadian tersebut agar masyarakat mengerti. Bagaimana penerbangan bisa carut-marut seperti ini," kata dia.
Sebab, dari keterangan sana-sini termasuk Humas Angkasa Pura, menyebutkan pesawat Lion Air kacanya pecah, ada lagi katanya pesawat nabrak burung, ada lagi karena kru tidak ada yang bertugas, ada lagi katanya tidak ada flight attendant lion dan sebagainya.
"Perlu penjelasan yang seterang-seterangnya dari maskapai Lion Air karena di NTB, Jakarta, Yogyakarta dan bandara-bandara lain, pesawat Lion Air delay semua. Gak ada petugas Lion Air satu pun di bandara Soekarno Hatta. Lion Air dan Angkasa Pura harus memberi penjelasan tentang kejadian menyedihkan itu," kata Mohamad Toha.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015