Sejumlah warga keturunan Tionghoa di Bumi Sriwijaya itu menyambut gembira turunnya hujan di malam hari raya China/Tiongkok atau yang biasa disebut Sin Cia itu, karena menurut kepercayaan mereka akan memberikan keberuntungan yang luar biasa jika ditandai dengan turunnya hujan.
Seoarang warga etnis Tionghoa Palembang, Muslan Aliang mengatakan, hujan yang turun cukup lebat sekitar pukul 19.00-22.00 WIB mengawali perayaan Tahun Baru Imlek sebagai pertanda baik.
"Turunnya hujan merupakan suatu perlambang rezeki, diharapkan sepanjang 2015 ini bisa memberikan rezeki berlimpah bagi warga keturunan Tionghoa dan masyarakat Palembang secara keseluruhan," ujar Aliang.
Dia menjelaskan, warga keturunan Tionghoa sangat mempercayai suatu perlambang seperti hujan tersebut. Selain sangat dinantikan turunnya hujan, setiap hari raya China itu ada satu perlambang yang biasa dijadikan hiasan di rumah-rumah mereka yakni pohon mei hwa.
Pohon mei hwa bagi warga keturunan Tionghoa dianggap sebagai lambang harapan, keuletan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Pohon mei hwa di tanah leluhur Tiongkok tumbuh subur dan indah pada musim semi sehingga diartikan juga sebagai sebuah semangat baru dan harapan baru.
Berdasarkan filosofi atau pandangan tersebut, replika pohon mei hwa wajib ada di setiap rumah warga Tionghoa, tanpa hiasan pohon itu rasanya peryaan Imlek kurang lengkap, ujar Aliang menambahkan.
Sementara Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama mengatakan, kondisi cuaca di Kota Palembang dan enam kota lainnya diprakirakan hujan dengan intensitas ringan.
"Berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di Kota Palembang, Kayu agung, Sekayu, Pangkalanbalai, Indralaya, Tebingtinggi, dan Lubuklinggau, berpeluang turun hujan ringan," ujarnya.
Sedangkan 10 daerah lainnya yakni Baturaja, Muaraenim, Pali, Lahat, Musirawas, Musirawas Utara, Martapura, Muaradua, Pagaralam, dan Prabumulih diprakirakan berpeluang hujan dengan intensitas sedang, katanya.
Intensitas curah hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pada pertengahan Februari 2015 ini diprakirakan kembali meningkat setelah dua pekan sebelumnya sedikit mengalami penurunan.
Kondisi cuaca pada awal hingga pertengahan Februari secara umum didominasi berawan dengan intensitas curah hujan berkisar 201-300 milimeter, kini hingga akhir bulan diprakirakan didominasi hujan ringan hingga sedang dengan intensitas cyrah hujan 301-400 mm.
Hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini berpeluang terjadi pada siang hingga malam hari disertai angin yang cukup kencang.
Dalam kondisi tersebut perlu diwaspadai kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor, serta hindari berada di sekitar pohon dan benda-benda yang mudah roboh, ujar Indra.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015