Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo untuk bertemu dan berkesempatan melakukan pembicaraan empat mata di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Pertemuan antara Bima Arya dan Presiden Joko Widodo berlangsung selama kurang lebih satu jam, sebelum wali kota memulai aktivitasnya memimpin rapat koordinasi dengan tim perencanaan penerapan sistem satu arah di Balai Kota.
Bima mengatakan dari hasil pertemuan secara khusus dengan Presiden Joko Widodo menyampaikan kesannya selama beraktivitas di Kota Bogor.
"Presiden merasa nyaman beraktivitas di Istana Bogor," kata Bima.
Namun, lanjut Bima, Presiden juga berpesan dan meminta agar kegiatan kenegaraan yang dilakukannya selama di istana jangan sampai mengganggu aktivitas warga Kota Bogor.
"Presiden belum akan pindah secara pemanen dan menetap di Bogor. Tetapi presiden akan lebih banyak beraktivitas di Istana Bogor," katanya.
Bima mengatakan dalam kesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, dirinya menyampaikan langsung tentang program yang dilakukan oleh pemerintahanya tahun ini terkait penataan kawasan sekitar Istana dan Kebun Raya Bogor.
Ia menyampaikan penataan secara terintegrasi dilakukan dengan membangun pedestrian, pembenahan Pasar Bogor, rerouting angkot bahkan penataan arus lalu lintas dengan melakukan kajian sistem satu arah di sekeliling Istana dan Kebun Raya Bogor.
"Kita sampaikan pemberlakuan sistem satu arah di pusat Kota Bogor ini agar lalu lintas tidak bertumpuk di pusat kota yakni Istana dan Kebun Raya," katanya.
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan terkait penanganan banjir di DKI Jakarta yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor ikut berperan dengan melakukan langkah mikro yang masif seperti memperbanyak sumur resapan, lubang biopori dan kolam retensi.
"Presiden sangat mendukung gerakan lubang biopori karena dianggap murah dan bisa dilakukan secara cepat dan massal," kata Bima.
Untuk mendukung gerakan pembuatan lubang biopori, lanjut Bima, ia sudah menyampaikan undangan secara khusus kepada Presiden untuk bersama-sama membuat lubang tersebut di Kota Bogor.
"Dan pak presiden nyatakan bersedia," katanya.
Bima menambahkan hasil dari pertemuan dengan Presiden tadi pagi adalah Presiden dan Pemerintah Pusat mendukung program penataan kawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor.
"Secara khusus presiden memiliki perhatian yang besar terhadap heritage Kota Bogor dan meminta pemerintah untuk memperhatikan taman-taman kota," katanya.
Selama dua pekan terakhir Presiden Joko Widodo lebih sering beraktivitas di Istana Bogor, berbagai aktivitas kenegaraan seperti pertemuan dengan wali kota dan bupati se Indonesia berlangsung di Kota Bogor. Dalam minggu ini presiden juga melakukan rapat kabinet dengan sejumlah menteri-menteri di istana peninggalan Belanda tersebut.
Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam kunjungan lapangannya Senin (16/2) kemarin untuk memastikan kesiapan pelayanan aparatur negara di semua sektor di Kota Bogor agar dapat mendukung kegiatan kenegaraan Presiden Joko Widodo selama di Istana Bogor.
Menurut Yuddy alasan Presiden lebih sering beraktivitas di Istana Bogor karena suasana di Kota Bogor yang begitu tenang, nyaman, adem dan akan lebih produktif dalam hal-hal yang sifatnya memerlukan konsentrasi untuk berfikir dalam mengambil keputusan.
"Presiden melihat suasana di Bogor begitu tenang, nyaman, adem dan akan lebih produktif misalnya hal-hal yang sifatnya memerlukan konsentrasi untuk berfikir mengambil keputusan dan melakukan diskusi-diskui," kata Yuddy.
"Tentu saja suasana Kota Bogor akan memberikan inspirasi yang lebih energik bagi presiden dalam mengambil keputusan yang penting dan di Bogor ini fasilitas sudah teredia sejak lama, sayang jika kita memiliki Istana Kepresidenan di sini tetapi jarang digunakan, oleh karenanya kita optimalkan. Insyaallah memberikan manfaat bagi Kota Bogor," katanya menambahkan.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015