Keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan kedua ponsel yang akan resmi memasuki pasar Indonesia mulai Maret 2015 itu masing-masing dibanderol dengan harga Rp1.099.000 untuk Lumia 435 dan Rp1.299.000 untuk Lumia 532.
Selisih Rp200.000 yang terdapat dari harga keduanya ditandai dengan perbedaan kualitas kamera utama masing-masing, Lumia 532 unggul dengan kamera 5MP, sedangkan Lumia 435 hanya 2MP saja.
Meski memiliki perbedaan tingkatan kamera, namun kedua ponsel teranyar Microsoft itu sama-sama diperkuat aplikasi Lumia Camera yang memberi keleluasaan mengambil foto secara cepat dan mudah serta aplikasi Lumia Selfie yang memberi hasil terbaik bagi para penggemar swafoto.
Presiden Direktur Microsoft Devices Indonesia William Hamilton-Whyte mengatakan kehadiran Lumia 435 dan Lumia 532, disebutkan sebagai pilihan bagi para pengguna feature phone yang ingin beralih ke ponsel pintar untuk pertama kalinya, dengan mengedepankan keseimbangan antara fitur dengan performa ponsel pintar lewat sistem operasi terbaru Windows Phone 8.1.
"Pertumbuhan akses internet di Indonesia semakin tinggi sehingga kehadiran smartphone semakin dibutuhkan. Dengan Lumia 435 dan Lumia 532, kami memperkenalkan pengalaman menggunakan Lumia Windows Phone kepada pangsa pasar yang lebih luas dengan harga yang terjangkau.
"Kedua smartphone ini juga mendukung konsumen untuk bisa melakukan banyak hal namun memiliki dana terbatas. Melalui Lumia 435 dan Lumia 532 kami terus menunjukkan komitmen untuk menyediakan inovasi bagi seluruh konsumen," kata William.
Selain perbedaan tingkatan kamera utama, jumlah mesin inti yang digunakan kedua ponsel juga berbeda, meski sama-sama menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 200 MSM 8210 1,2 GHz, yakni dua inti bagi Lumia 435 dan empat inti milik Lumia 532.
Sisanya, kedua ponsel mengemban spesifikasi serupa yakni layar 4 inci RAM 1GB, memori internal 8 GB dan kamera depan VGA, serta baterai berdaya 1.560 mAh yang memiliki waktu bicara GSM hingga 20,9 jam, 3G hingga 12 jam dan mode stand-by hingga 22 hari.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015