Seoul (ANTARA News) - Saham-saham Korea Selatan berakhir hampir tidak berubah pada Selasa, karena investor menahan diri mengambil posisi agresif menjelang liburan lima hari Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Rabu.
Indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik tipis 3,22 poin atau 0,16 persen, menjadi 1.961,45 pada penutupan. Volume perdagangan mencapai 298,18 juta saham senilai 3,46 triliun won (3,14 miliar dolar AS).
KOSPI mengawali pekan ini di tengah ketidakpastian eksternal, termasuk negosiasi di Eropa tentang apakah akan memberikan Yunani dana talangan dan sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia.
Bank sentral Korea (BoK) mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendah dua persen, menahan diri dari mengubah tingkat suku bunga selama empat bulan berturut-turut.
Gubernur BoK Lee Ju-yeol membuat pernyataan yang sedikit "dovish" saat konferensi pers, mengindikasikan bank sentral dapat mengikuti bank-bank sentral di lebih dari 20 negara, yang mengambil sikap moneter lebih akomodatif dalam dua bulan terakhir.
KOSPI berbalik naik namun gagal memperpanjang keuntungan karena investor menahan diri dari perdagangan agresif menjelang liburan Tahun Baru Imlek.
Peristiwa besar akan datang selama liburan. Bank sentral Jepang akan mengadakan pertemuan moneter rutin, dan Federal Reserve AS akan mengumumkan risalah untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Januari.
Investor institusional membeli saham senilai 125 miliar won, mendorong kenaikan KOSPI. Investor asing dan ritel masing-masing menjual saham senilai 31 miliar won dan 72 miliar won .
Saham-saham berkapitalisasi besar berakhir bervariasi. Penggerak utama pasar Samsung Electronics naik tipis 0,2 persen, dan perusahaan baja POSCO naik 0,2 persen. Naver, mesin pencari yang paling banyak digunakan, naik 0,3 persen, dan produsen mobil Hyundai Motor naik 2,9 persen.
Raksasa chip memori Hynix turun 2,2 persen, dan pemasok renaga listrik milik negara Korea Electric Power Corp turun 2,1 persen. Operator seluler terbesar SK Telecom turun 1,8 persen, tetapi pembuat suku cadang mobil nomor satu Hyundai Mobis naik 1,3 persen.
Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.101,8 won terhadap greenback, naik 0,6 won dari penutupan Senin.
Harga obligasi berakhir lebih tinggi. Imbal hasil pada surat utang negara tiga tahun turun 3,7 basis poin menjadi 2,054 persen, dan imbal hasil pada obligasi pemerintah 10--tahun turun 9,4 basis poin menjadi 2,383 persen.
(A026)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015