Jeddah (ANTARA News) - Merokok tidak hanya membahayakan kesehatan si perokok, tetapi juga membahayakan orang lain, apa lagi jika merokok dilakukan secara berjama'ah (beramai-ramai). Ceritanya, ada 12 calon jamaah haji asal Madura yang menghuni hotel Elyas Center II, Madinah, duduk bersila di ruangan yang digunakan untuk shalat di lantai 12 hotel tersebut sambil menyalakan batang rokoknya. Karena kepulan asap makin banyak, menyebabkan alarm tanda peringatan kebakaran mendadak meraung-raung selama sekitar 3 menit, sekitar pukul 14.30, Selasa (5/12) waktu setempat. Kontan ratusan jamaah lainnya yang menghuni hotel bertingkat 14 yang hanya berjarak seratusan meter dari masjid Nabawi, Madinah itu panik dan berhamburan keluar hotel untuk menyelamatkan diri. Menurut saksi mata seperti dilaporkan MCH Daker Madinah, teriakan adanya kebakaran saling bersautan dari mana-mana, membuat jamaah makin panik. Para jamaah lari tunggang langgang, sambil membawa apa yang bisa disambarnya, Tas jinjing, koper besar, dan semua barang yang memungkinkan dibawa mereka angkut turun, keluar, sembari menjauh dari hotel. Para jamaah yang sudah tunggang langgang itu lalu melihat-lihat bagian atas hotel, mencari kepulan asap atau jilatan api. Seorang ibu, mengaku dari lantai 12, kemudian mendatangi petugas sektor 1, sambil menangis mengadu akan adanya kebakaran di kamar 1210. Kepala Sektor I, In'am, dan seorang mahasiswa tenaga musiman, Aep Saepulloh, yang bertugas sebagai penerjemah, memberanikan diri naik ke atas dengan lift, dan langsung menuju lantai 12. Begitu tiba di lantai 12, petugas Sektor 1 itu menuju ruangan yang dipakai sebagai musholla. Di sana ditemukan 15 orang jamaah asal Madura yang tengah ngobrol bersila, semuanya menyulut rokok dan bau asap yang menyengat. Setelah diusut ternyata alarm berbunyi akibat panas asap rokok yang berlebihan. Anehnya, para perokok yang menjadi penyebab ratusan orang panik itu justru tampak tetap santai sambil terus menikmati rokok. "Kok Bapak tidak turun, kan ada alarm?" tanya Aep. "Oh tadi alarm ya, saya kira suara lonceng," jawab seorang jamaah dengan aksen Maduranya. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2006