Pesan saya bagi para warga negara Prancis berdarah Yahudi adalah sebagai berikut: Prancis ikut terluka bersama kalian dan Prancis tidak mau kalian pergi."
Paris (ANTARA News) - Perdana Menteri Manuel Valls, Senin, mengimbau para warga Prancis keturunan Yahudi untuk tetap tinggal di negara tersebut kendati ada permintaan dari perdana menteri Israel agar para warga Yahudi Eropa pindah ke Israel.
"Pesan saya bagi para warga negara Prancis berdarah Yahudi adalah sebagai berikut: Prancis ikut terluka bersama kalian dan Prancis tidak mau kalian pergi," kata Valls, lapor AFP.
Pernyataan itu ia sampaikan setelah tewasnya dua orang dalam penembakan di Kopenhagen pada akhir pekan, yang menargetkan sebuah pusat kebudayaan dan sebuah sinagoga (tempat ibadat kaum Yahudi). Serangan itu dicurigai terinspirasi serangan bulan lalu di Paris.
Serangan-serangan di Paris itu sendiri menewaskan 17 orang, termasuk empat pria yang disandera oleh seorang penembak Islamis di sebuah pasar swalayan kosher (produk-produk halal Yahudi).
Menteri dalam negeri Prancis juga mengatakan, Mnggu, beberapa ratus makam dirusak di pemakaman Yahudi di bagian timur negara itu.
Menyusul terjadinya penembakan di Kopenhagen, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulang imbauan, yang sudah pernah disampaikannya setelah terjadinya pembunuhan Paris.
"Kepada para warga Yahudi Eropa dan Yahudi-Yahudi di dunia, saya katakan bahwa Israel menunggu kalian dengan tangan terbuka," kata Netanyahu.
"Terorisme Islamis oleh kalangan garis keras kembali memukul Eropa... Warga-warga Yahudi kembali dibunuhi di tanah Eropa, hanya karena mereka adalah Yahudi," ujarnya.
Perdana menteri Prancis mengkritik komentar-komentar Netanyahu.
"Saya menyayangkan pernyataan Benjamin Netanyahu. Berada di tengah kampanye pemilihan umum bukan berarti anda membolehkan diri anda sendiri untuk membuat pernyataan seperti itu. Tempat bagi Yahudi Prancis adalah di Prancis."
Israel akan menyelenggarkan pemilihan umum pada 17 Maret.
(Uu.T008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015