"Jadi kehadiran Presiden di Istana Bogor juga memberikan peningkatan pelayanan publik dengan kesiapan instansi seperti DLLAJ, PDAM, PLN, Damkar dan Kepolisian," kata Yuddy saat melakukan tinjauan lapangan ke sejumlah unit pelaksana teknis di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.
Yuddy melakukan tinjauan lapangan ke sejumlah unit pelaksana teknis untuk memastikan kesiapan pelayanan aparatur negara di semua sektor di Kota Bogor agar dapat mendukung kegiatan kenegaraan Presiden Joko Widodo selama di Istana Bogor.
"Pertama saya melihat kesiapan dinas perhubunga, penataan rekayasa transportasi dan lalu lintas sudah cukup siap dan tanggap," katanya.
Selain DLLAJ, kesiapan armada dan personel Pemadam Kebakaran juga diperiksa. Terdapat 8 unit dari 15 unit kendaraan pemadam kebakaran yang memiliki kesiapan operasional mendekati 100 persen.
"Satu unit mobil pemadam kita siagakan di sekitar Istana, selain penjagaan di Istana juga penjagaan untuk masyarakat siap," katanya.
Demikian pula dengan PDAM yang sangat diperlukan setiap saat sudah dilakukan perbaikan saluran, dan dalam satu minggu kedepan instalansi juga akan diperbaharui, dan disiapkan tempat penyimpanan cadangan air untuk mengantisipasi jika terjadi hambatan arus air yang diperlukan.
"Satu mobil tangki berisi air penuh sudah disiapkan di sekitar istana, bahkan pelayanan untuk masyarakat juga siap," kata Menpan.
Tidak hanya itu, lanjut Yuddy, kesiapan jajaran Kepolisian Resor Bogor Kota juga sudah matang.
"Jajaran kepolisian yang sebelumnya sudah aman sekarang semakin aman, yang Kamtibamasnya sudah kondusif, semakin kondusif, yang pelayanan publik sudah baik semakin baik, PLN dan PDAM siaga 24 jam. Jadi semua ini tidak hanya melayani kegiatan kenegaraan tetapi juga melayani kebutuhan masyarakat," kata Yuddy.
Yuddy menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo bukan pindah ke Istana Bogor, tetapi intensitas kegiatan kenegaraan presiden di Kota Bogor akan semakin meningkat sehingga perlu kesiapan pelayanan aparatur negara di semua sektor.
Menurut Yuddy alasan Presiden lebih sering beraktivitas di Istana Bogor karena suasana di Kota Bogor yang begitu tenang, nyaman, adem dan akan lebih produktif dalam hal-hal yang sifatnya memerlukan konsentrasi untuk berfikir dalam mengambil keputusan.
"Tentu suasana Kota Bogor akan memberikan enrgi positif yang membuat presiden lebih energik dalam mengambil keputusan penting. Karena suasananya yang tenang, nyaman, adem, cocok untuk melakukan diskusi-diskusi," katanya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015