Negara lain biasanya butuh waktu hingga enam tahun untuk sukses melaksanakan penyelenggaraan dan sukses meraih prestasi sebagai juara umum."

Jakarta (ANTARA News) - Mantan-mantan atlet nasional mendesak pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk lebih serius mempersiapkan pelaksanaan dan prestasi olahraga nasional dalam Asian Games 2018.

"Kami menilai apa yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga lebih banyak pada kegiatan-kegiatan seremonial saja," kata Koordinator Forum Komunikasi Mantan Atlet Nasional Taufik Hidayat dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Selain Taufik, Forum Komunikasi Mantan Atlet Nasional antara lain diikuti oleh mantan atlet renang Lukman Niode, mantan atlet bulu tangkis Rexy Mainaky, mantan atlet Tinju Syamsur Anwar, mantan atlet bulu tangkis Ivana Lie, mantan atlet menembak Selviana Husein, mantan atlet judo Krisna Bayu, manajer tim angkat besi nasional Sony Kasiran dan sejumlah mantan atlet cabang olahraga yang lain.

Forum mantan atlet itu berharap Menpora Imam Nahrawi lebih keras menyiapkan pembinaan atlet-atlet untuk menghadapi Asian Games 2018 menyusul Indonesia sebagai tuan rumah.

"Negara lain biasanya butuh waktu hingga enam tahun untuk sukses melaksanakan penyelenggaraan dan sukses meraih prestasi sebagai juara umum. Saat ini kita punya waktu efektif kurang dari tiga tahun," kata Taufik yang juga peraih medali emas cabang bulu tangkis Olimpiade 2004 di Athena Yunani itu.

Lukman Niode mengatakan harapan keseriusan penyelenggaraan dan pembinaan olahraga terutama menjelang Asian Games 2018 dilatarbelakangi penurunan prestasi olahraga Indonesia sejak gagal meraih medali emas pada Olimpiade 2012 di London Inggris.

"Tim Merah Putih juga melorot ke posisi nomor empat pada SEA Games 2013 Myanmar dan gagal mencapai 10 besar pada Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan," kata Lukman.

Ivana Lie mengatakan pendirian forum mantan atlet itu menyusul berbagai persoalan yang melatarbelakangi bidang keolahragaan nasional seperti perhatian yang kurang terhadap atlet baik dalam sarana hingga uang saku.

"Kami tahu benar bagaimana susahnya untuk berprestasi dalam ajang Asian Games. Jika para atlet tidak berprestasi, itu sama saja dengan pemborosan uang rakyat," kata Ivana.

Syamsul Anwar menambah forum mantan atlet itu tidak bermaksud menggantikan para pejabat di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia, ataupun Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"Kami berharap menjadi pemantau kinerja terhadap pembinaan bidang olahraga di Indonesia karena kami telah berpengalaman dalam kejuaraan baik tingkat daerah maupun tingkat dunia," kata Syamsul.

Forum itu memberikan lima saran Kemenpora terkait pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia yaitu (1) evaluasi Peraturan Presiden No. 22 tahun 2010 tentang Prima terutama terkait pembagian kewenangan atau tugas pokok dan fungsi, (2) mengganti semua pejabat maupun pelaksana yang tidak kompeten dan sudah gagal melalui sistem "test and proper".

Kemudian, (3) melaksanakan pembinaan pelatihan performa tinggi dengan penerapan "sport science" secara konsisten dan bukan sekedar retorika, (4) memperbaiki tata kelola keuangan dan akuntabilitas tinggi, dan (5) mengefisiensikan mata rantai birokrasi dukungan anggaran.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015