Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga memfasilitasi surat kesepakatan yang dibuat antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai tindak lanjut untuk menanggapi peringatan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait logo lima ring.
"Kami sudah berbicara dengan pihak KONI dan KOI, dan keduanya sepakat akan mengikuti apa kata pemerintah sejauh mereka diajak konsultasi," kata Deputi V Kemenpora bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Senin.
"Selanjutnya kami buat konsep surat dan disampaikan pada KONI lalu KOI. Kami buat dengan hati-hati jangan sampai surat kesepakatan tersebut melalui menteri dilecehkan oleh IOC," katanya.
Gatot mengatakan, sebelumnya Kemenpora menawarkan pada KONI dan KOI untuk membuat kesepakatan internal kemudian melaporkan pada Kemenpora sehingga saat penulisan surat dari Pemerintah Indonesia kepada IOC adalah berdasarkan kesepakatan dari kedua lembaga tersebut.
Namun ternyata, KONI dan KOI pun menyerahkan kepada Pemerintah untuk mencari solusi terbaik dalam menanggapi surat dari IOC pada 27 Januari 2015 dengan tembusan ke Dewan Olimpiade Asia terkait larangan penggunaan logo lima ring oleh KONI.
"Semua ini difasilitasi Kemenpora melalui Sesmenpora dan Pak Gatot. Draft surat sudah dibuat, mudah-mudahan kesepakatan ini bisa dikirim ke OCA," kata Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman.
Kemenpora selanjutnya akan mengirim konsep surat yang ditujukan ke IOC kepada KONI terlebih dahulu mengingat masalah lima ring berada di bawah payung KONI.
"Konsep suratnya akan disusun Pemerintah tapi dengan konsultasi bersama KONI dan KOI. Jangan sampai setelah surat ditanggapi KONI tidak sesuai dengan keinginan IOC dan KOI," kata Gatot.
Gatot mengungkapkan isi surat kesepakatan yang dikirim ke IOC menyangkut tiga hal, yakni pernyataan pemberitahuan tentang surat yang dikirim pihak IOC pada 27 Januari 2015, yang kedua adalah pemerintah menanggapi masalah penggunaan lima ring dengan serius, dan ketiga adalah penjabaran langkah yang dilakukan pemerintah sebagai tindak lanjut masalah lima ring.
Rencananya Kemenpora akan mengirim konsep surat tersebut kepada KONI pada akhir pekan ini, namun waktu pengiriman surat ke pihak IOC belum bisa dipastikan mengingat surat tersebut harus dibuat dengan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahpahaman antara KONI, KOI, dan IOC.
"Di surat IOC tidak ada batas waktu kapan Indonesia harus menyelesaikan masalah lima ring. Kami harap "one delivery letter" bisa menyelesaikan semua masalah," kata Gatot menambahkan.
Dalam pertemuan tersebut, KONI dan KOI dijadwalkan membuat nota kesepahaman bersama (MOU) terkait penggunaan logo lima ring, namun tidak ada penandatanganan dari kedua belah pihak.
Kemenpora bersama KONI dan KOI lebih berfokus mencari jalan keluar untuk menanggapi surat yang dilayangkan oleh IOC.
Ketua Umum KOI Rita Subowo bersama dengan Ade Lukman dan Rani datang dalam pertemuan tersebut, sedangkan dari pihak KONI, antara lain Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, K. Inugroho dan Robert Inkiriwang.
Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015