Washington (ANTARA News) - Sebuah dana pensiun publik besar AS, Selasa, mengumumkan rencana pemegang saham menekan Freeport-McMoran Copper and Gold Inc. agar memperbaiki lingkungan kegiatan penambangannya yang luas di Indonesia. Langkah tersebut diumumkan oleh Pengawas Keuangan Kota New York, William Thompson, segera sesudah ada kecaman dari pemerintah Indonesia dan kelompok-kelompok lingkungan hidup yang mengklaim bahwa raksasa pertambangan tersebut telah melanggar standar lingkungan di proyek penambangan emas dan tembaga di Provinsi Papua, Indonesia. "Catatan lingkungan Freeport-McMoRan buruk perlu dilakukan pengujian," kata Thompson dalam sebuah pernyataannya, seperti dilansir AFP. "Sejak Freeport-McMoRan mengambil keuntungan dari kegiatan operasinya di Indonesia, sedikit yang perusahaan dapat perbuat untuk memastikan bahwa tidak ada yang menyebabkan kerusakan lingkungan terhadap sungai-sungai dan kerugian apapun pada rakyat Indonesia," kata Thompson. Thompson pengawas dana-dana pensiun kota New York menyerukan pemegang di perusahaan itu agar mendesak Freeport-McMoRan pada rapat umum pemegang saham tahunan tahun depan untuk mengkaji kembali kebijakan lingkungannya di Indonesia. Jurubicara Freeport-McMoRan, Bill Collier, mengatakan komisi internal dan eksternal perusahaan secara reguler melakukan audit lingkungan yang diumumkan kepada publik. "Kami mengkaji usulan mereka pemegang saham dan akan meresponnya, tapi saya tentu membantah penggambaran operasional kami seperti itu. Kami memiliki kebijakan lingkunga dan program pengelolaan lingkungan yang sangat kuat dan proaktif," kata Collier. "Kami memperoleh banyak penelitian dengan cermat dan banyak dari itu dibebankan kepada diri sendiri," kata Collier. Dana-dana pensiun untuk pekerja kota yang mengundurkan diri, seperti guru dan polisi serta lainnya, menguasai 544.458 saham Freeport-McMoRan senilai sekitar 29 juta dolar AS. Mereka menginginkan raksasa tambang melaporkan kembali kepada para pemegang saham kekhawatiran terhadap lingkungannya pada September 2007. Kampanye lingkungan hidup telah menuduh Freeport-McMoRan mengotori warisan dunia Taman Nasional Lorenz dan juga diklaim telah membuang sisa-sisa bijih tembaga sekitar pinggiran operasi penambangan Papua. Collier mengatakan klaim-kalim tersebut tidak akurat. Rapat pemegang saham tahunan Freeport-McMoRan biasanya dilakukan pada Mei, namun ditunda pada 2007 menyusul penawaran perusahaan 25,9 miliar dolar AS untuk mengakuisisi sainganya di AS, Phelps Dodge. (*)

Copyright © ANTARA 2006