Srinagar, Kashmir-India (ANTARA News) - Tentara India dan Pakistan melanggar kesepakatan gencatan senjata dan saling menembaki posisi pihak lain di Jalur Pemantauan (LoC) --yang membagi Kashmir, kata beberapa pejabat pada Ahad (15/2).
Kedua pihak terlibat baku-tembak di daerah perbatasan di Kabupaten Poonch, sekitar 185 kilometer di sebelah barat-daya Ibu Kota Kashmir yang dikuasai India, Srinagar.
Beberapa pejabat pertahanan mengatakan baku-tembak antara kedua pihak tersebut meletus gara-gara dugaan upaya penyusupan.
"Kemarin tentara kami yang ditempatkan di Sektor Poonch melihat pergerakan tiga sampai empat orang yang berusaha menyeberangi LoC," kata Juru Bicara Militer India Let. Kol. Manish Mehta, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Ketika tiga orang ini berada di dalam wilayah India, tentara kami yang dikerahkan di daerah tersebut melepaskan tembakan ke arah mereka dan pada saat yang sama, tentara Pakistan yang ditempatkan di seberang wilayah ini juga melepaskan tembakan gencar ke arah tentara kami."
Menurut Mehta, orang yang berusaha menyeberangi LoC terlihat berlarian kembali ke arah wilayah Pakistan.
Para pejabat India mengatakan mereka tak menderita kerugian apa pun dalam baku-tembak itu.
New Delhi dan Islamabad saling tuduh bahwa pihak lain melepaskan tembakan tanpa provokasi dan melanggar kesepakatan gencatan senjata. Kedua pihak tersebut juga berkeras tentara mereka melakukan pembalasan yang pantas terhadap perbuatan pihak lain.
Pada Sabtu (14/2), Pakistan menyatakan satu warga sipil tewas di wilayah mereka akibat penembakan membabi-buta oleh tentara India.
Tentara India dan Pakistan kadang-kala saling-tembak di LoC dan Perbatasan Internasional kendati ada kesepakatan pada 2003 untuk melaksanakan gencatan senjata.
Namun meskipun beberapa pelanggaran telah dilaporkan oleh kedua pihak itu, gencatan senjata masih berlaku.
Menurut para pejabat India, tahun lalu 564 pelanggaran gencatan senjata dicatat --411 di sepanjang Perbatasan Internasional dan 153 pelanggaran di sepanjang LoC.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015