Berdasarkan informasi dari tim SAR, tiga pendaki itu ditemukan di sekitar Gunung Malang atau di atas Dukuh Kaji, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka sudah akan turun,"Purbalingga (ANTARA News) - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi tiga pendaki yang tersesat di Gunung Slamet, kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Jawa Tengah, Prayitno.
"Berdasarkan informasi dari tim SAR, tiga pendaki itu ditemukan di sekitar Gunung Malang atau di atas Dukuh Kaji, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka sudah akan turun," kata Prayitno di Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu sore.
Saat ditemukan, kata dia, salah seorang pendaki dalam kondisi lemah sedangkan dua pendaki lainnya terlihat sehat.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa tiga pendaki tersebut harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Karangreja.
"Oleh karena Airlangga Virgianto dalam kondisi lemah, tim SAR akhirnya membawa pendaki itu ke RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga untuk mendapat perawatan lebih lanjut," katanya.
Seperti diwartakan, tiga pendaki asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, dilaporkan tersesat setelah mereka nekat mendaki Gunung Slamet sejak tanggal 7 Februari 2015 tanpa sepengetahuan petugas Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Padahal, di gapura jalur pendakian Pos Bambangan telah terpasang tulisan yang berisi larangan mendaki Gunung Slamet karena kondisi gunung tertinggi di Jateng itu masih berbahaya untuk didaki lantaran berstatus "Waspada".
Tiga pendaki itu diketahui bernama Ronald Dicky (20), warga Jalan Tambak Bayan 4, Catur Tunggal, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Zanuar Renaldo (19), warga Jalan Jenderal Soedirman Gang Swadaya RT 07 Nomor 224, Desa Damai, Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan, dan Airlangga Virgianto (20), warga Jalan Niaga 9 Blok 114, Kemang Pratama 1, Bekasi.
Keberadaan tiga pendaki di Gunung Slamet masih berstatus "Waspada" itu baru diketahui setelah mereka menghubungi nomor telepon seluler petugas SAR Desa Kutabawa yang telah dicatat sebelumnya.
Dalam pesan singkat itu, mereka mengaku tersesat setelah nekat mendaki Gunung Slamet sejak hari Sabtu (7/2).
Oleh karena itu, operasi pencarian pun segera dilakukan dengan melibatkan Basarnas Pos SAR Cilacap, SAR Purbalingga, Ubaloka, SAR DIY, SAR Banyumas, SAR Desa Kutabawa, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015