Jakarta (ANTARA News) - Pergelaran musik bertajuk World Music, yang oleh penggagasnya disebut sebagai tontonan alternatif, bakal di gelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 7 Desember. Musisi Gilang Ramadhan, seorang penggagas acara itu, di Jakarta, Selasa, mengatakan, para musisi yang tergabung dalam pergelaran itu akan memberikan alternatif tontonan musik yang berbeda dari yang sudah ada, seperti Rock dan Pop misalnya. "Sebetulnya sederhana saja konsep dari World Music ini yaitu datang dan nikmati saja serta jangan terlalu dipikirkan apa itu World Music. Cukup datang dengan telinga dan hati," kata Gilang. Menurut Gilang, masyarakat Indonesia saat ini sudah semakin pintar dan banyak yang berkeinginan untuk melihat tontonan musik yang berbeda dari biasanya. "Mereka tidak ingin terus disuguhkan musik dengan aliran itu-itu melulu dan tentunya tanggung jawab kami sebagai musisi harus selalu kreatif dalam menyuguhkan sebuah tontonan," katanya. Gilang mengatakan, pergelaran itu akan dikemas agar para penonton yang datang bisa berapresiasi dan menikmati suguhan bentuk musik yang ditampilkan dalam acara itu. Dia menyatakan, pihaknya merasa tidak perlu mendefinisikan "World Music". "Ketiga kelompok musik yang akan tampil akan menampilkan banyak unsur musik dari Sabang sampai Merauke. Konteksnya memang kalau kami mengkolaborasikan sesuatu dengan musik tradisional, pasti akan tercetuslah apa yang disebut World Music," kata Gilang. Pergelaran World Music akan digelar setiap dua bulan sekali di kota-kota seluruh Indonesia. Acara itu akan menampilkan tiga kelompok musik Indonesia, yakni Nera, kelompok musik yang seorang anggotanya adalah Gilang Ramadhan, Kua Etnika pimpinan Djaduk Ferianto, dan sebuah kelompok musik yang menggabungkan unsur Jazz dengan musik tradisi melayu, Geliga, pimpinan Heri Syahrial. Acara itu terbuka untuk umum dan penonton tidak akan dipungut biaya alias gratis.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006