Tidak bisa sendirian, karena kalau sendiri akan selalu muncul ketakutan


Jakarta (ANTARA News) - Musisi sekaligus animator, Marsha Chikita Fawzi, menilai upaya untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap perempuan harus ditempuh secara bersama-sama, sebagai wujud dari kesatuan suara kaum perempuan terhadap hal itu.

"Yang jelas kita (para perempuan dan masyarakat umum) harus bergerak ramai-ramai. Tidak bisa sendirian, karena kalau sendiri akan selalu muncul ketakutan," kata Chikita yang turut tampil dalam gelaran aksi massa melawan kekerasan terhadap perempuan, One Billion Rising for Justice Indonesia 2015, di Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu.

Chikita mengakui bahwa ia memiliki banyak cerita dari teman-temannya yang pernah mengalami kekerasan terhadap perempuan, terutama dari pasangan sendiri. (Tiap dua jam, tiga perempuan Indonesia alami kekerasan seksual)

"Aku punya teman dekat yang suaminya abusive, sampai akhirnya pisah. Juga ada beberapa teman aktivis buruh yang suka bercerita bahwa nyatanya tindak kekerasan terhadap perempuan terjadi di banyak kalangan," katanya.

Oleh karena itu pula, Chikita tidak pikir panjang saat ditawari musisi sekaligus salah satu pegiat OBR Indonesia, Kartika Jahja, untuk ikut ambil bagian dalam gelaran aksi massa tersebut.

"Sebetulnya tahun kemarin juga sempat ditawari, cuma tahun lalu kan waktu ya bukan akhir pekan jadi berhalangan hadir. Sekarang akhir pekan, jadi bisa," ujarnya.

Selain Chikita, OBR Indonesia yang juga melangsungkan tiga putaran tarian yang diikuti ratusan peserta baik laki-laki maupun perempuan, menampilkan pula musik dari Titi Jalanan, MMS, DJ Indra 7, Yacko, DJ Bolski dan DJ Dylan, serta pembacaan puisi oleh Elwa dan Dinda Kanya Dewi. (Simak di sini konsep pesta dansa untuk kampanye anti-kekerasan terhadap perempuan)

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015