Pontianak (ANTARA News) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Sabtu, berhasil memadamkan kebakaran lahan di samping Mega Mal Jalan Ahmad Yani Pontianak, kata Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Kalbar Komisaris Besar Polisi Suhadi SW.
"Kebakaran lahan tersebut hampir merembet ke rumah penduduk di sekitarnya, tetapi berhasil dipadamkan oleh petugas Satgas Karhutla Polda Kalbar bekerjasama dengan Pesat (Pemadam Sukarelawan Timur)," kata Suhadi SW di Pontianak.
Ia menjelaskan ada sedikit hambatan dalam upaya pemadaman kebakaran lahan tersebut, yakni akses jalan menuju tempat kejadian perkara (TKP) sempit, dan portal pembatas pintu gerbang juga rendah sehingga mempersulit mobil pemadam kebakaran untuk menuju lokasi.
"Jika mobil pemadam kebakaran dipaksakan masuk, maka akan merusak sarana jalan di gang tersebut, sehingga dibantu oleh sarana pemadam api kecil milik Pesat, barulah api bisa dipadamkan dengan cepat," ungkap Suhadi.
Suhadi mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak lagi membakar lahan dalam bercocok tanam, karena dinas pertanian dan holtikultura Kalbar telah menyediakan rekayasa teknologi pertanian melalui program trikodirma. Proses pembuatannya sangat mudah dan manfaatnya luar biasa bagi para petani, tanpa harus membakar, tetapi petani cukup dengan memanfaatkan teknologi pertanian trikodirma.
"Sampah, seperti ranting kayu, pokok jagung maupun semak belukar lainnya, apabila diberi trikodirma langsung membusuk dan menjadi pupuk," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Suhadi mengimbau kepada warga Kota Pontianak dan sekitarnya, apabila menemukan atau melihat api di sekitar rumahnya, jika membahayakan segera kontak Kasatgas Karhutla dengan nomor telepon genggam 0811560016, maka satgas akan bersinergi dengan pemadam api swasta atau pemerintah untuk segera mengambil langkah langkah penanggulangannya agar api tidak berkembang membesar dan merambah kemana-mana.
Jika imbauan tersebut tidak ditaati warga, maka dengan tegas akan dilakukan penindakan. Kepada warga yang melihat api belum membesar dapat mengambil langkah langkah pemadaman secara swakarsa. Dan apabila upaya tersebut tidak berhasil baru memanggil Satgas Karhutla atau pemadam kebakaran, kata Suhadi.
Sementara itu, Solohin warga yang tinggal bersebelahan dengan lokasi lahan yang terbakar menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas begitu cepatnya respon Satgas Karhutla dalam menindak lanjuti laporan masyarakat.
"Kami tidak bisa tidur memikirkan masih adanya ego warga masyarakat yang dengan seenaknya membakar lahan gambut, sehingga nyaris merembet ke rumah warga di sekitar lahan yang terbakar itu," ujarnya.
Menurut dia warga sudah sering mengingatkan kepada pemilik lahan itu, agar tidak membersihkan lahannya dengan cara dibakar, namun pemilik lahan itu bandel, dan tetap membersihkan lahannya dengan cara dibakar.
Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015