Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup toko swalayan di Surabaya Barat yang menjual paket "Valentines Day" berupa cokelat yang dikemas dengan kondom dan bir saat memimpin langsung inpeksi mendadak (sidak) "Valentines Day".
"Saya melakukan sidak terkait Valentines Day sejak Jumat (13/2) malam hingga Minggu (15/2) pagi untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya," katanya saat berbicara dalam Sarasehan Wawasan Kebangsaan yang digelar DPD LDII Kota Surabaya, Sabtu.
Di hadapan puluhan aktivis LDII se-Surabaya, ia menjelaskan toko swalayan di Surabaya Barat itu ditutup karena melanggar dan tidak mengantongi izin.
"Kalau hanya melanggar akan ditindak tegas dan bila mengulangi akan ditutup, karena itu kami mengharapkan kalangan swasta mendukung kami untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya dari penjajahan baru berupa narkoba, minuman keras budaya barat," katanya.
Menurut dia, anak-anak Surabaya itu umumnya baik, namun mereka seringkali tertipu anak-anak nakal ala punk yang tidak bertanggung jawab dengan diberi permen atau sesuatu yang membuatnya lupa ingatan.
"Saya sempat menemukan anak Surabaya di Batam yang menjadi korban trafficking, ternyata dia sebenarnya anak yang baik dan pintar, tapi tertipu, karena itu saya minta Satpol PP untuk menjemputnya," katanya.
Didampingi Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf M Nur Rahmat dan Ketua DPD LDII Kota Surabaya HM Amien Adhy, ia mengharapkan para ustadz untuk tidak menghukum anak yang terlambat masuk sekolah dengan melarang masuk.
"Lebih baik dihukum saja, tapi jangan dilarang masuk kelas, karena kalau itu terjadi, maka dia akan ngeluyur ke sana-kemari dan akhirnya bertemu anak-anak liar yang justru menjerumuskannya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Pendidikan Surabaya untuk mengeluarkan surat edaran tentang larangan merayakan Valentines Day, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
"Untuk di luar sekolah itu, saya memimpin sidak valentine, karena pemkot memang ingin menyelamatkan anak-anak Surabaya dari budaya dan dari anak-anak liar yang tidak benar pula. Jangan biarkan anak-anak kita hancur," katanya.
Secara terpisah, Ketua DPD LDII Kota Surabaya HM Amien Adhy mengaku bangga dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sangat peduli kepada warganya, karena itu organisasi yang dipimpinnya siap mendukung kebijakan itu, apalagi kebijakannya sangat Islami.
"Kami mempunyai program penggerak pembina generus (generasi penerus) yang berbasis masjid melalui TPQ (taman pendidikan Quran) dengan kurikulum yang mengacu pada enam tabiat luhur yakni rukun, kompak, kerja sama, jujur, amanah, dan mujhid mushid (hidup hemat kerja keras)," katanya.
Selain itu, LDII memiliki enam anggota DPR RI dari berbagai parpol, sehingga keenam kader LDII di DPR RI itu akan memperjuangkan berbagai kebijakan yang membawa kemaslahatan ummat sebagaimana kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kebersamaan dan persatuan untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara itu penting, karena bangsa Indonesia memiliki pengalaman pahit saat dijajah bangsa lain yang disebabkan tidak adanya kebersamaan," kata Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf M Nur Rahmat.
Di YPTSNU "Khadijah" Surabaya, Mensos Khofifah Indar Parawansa menandatangani nota kerja sama dengan BKKBN Pusat untuk Kemensos untuk melatih sejumlah guru SMA se-Jatim guna membekali para remaja melalui remaja berencana atau remaja yang mempersiapkan masa depan dengan lebih baik dan terencana.
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015