Jakarta (ANTARA News) - Kekayaan seni budaya Nusantara yang beraneka ragam menjadi salah satu daya tarik utama warga Slovenia untuk berkunjung ke Indonesia.

Seni budaya Jawa seperti wayang orang dan juga wayang kulit cukup dikenal masyarakat Slovenia dan mendapat perhatian yang cukup besar. Penampilan seni budaya selalu mendapat apresiasi yang tinggi ditandai dengan penuhnya ruang teater pertunjukan, demikian Counsellor KBRT/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Berbagai kegiatan pementasan seni budaya dilakukan tidak saja di ibukota Ljubjana tetapi juga di kota-kota lain seperti Maribor, Bled berjasama dengan berbagai pihak baik swasta maupun instansi pemerintah.

Dikatakannya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbangkan Rumah Joglo kepada Arboretum Park di Slovenia yang pertama didirikan di Eropa menambah daya tarik publik untuk mengunjungi taman yang setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 150.000 pengunjung.

Acara peresmian Rumah Joglo pada bulan April tahun lalu dimeriahkan dengan pagelaran seni tari Jawa Klasik yang dibawakan para penari Keraton Yogyakarta diliput secara luas oleh media setempat.

Dari data jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia pada tahun 2014 sebesar rata-rata 7,19 persen. Slovenia yang merupakan negara pecahan Yugoslavia dan telah menjadi anggota Uni Eropa mencapai jumlah kenaikan yang sangat signifikan.

Berdasarkan kebangsaan jumlah warganegara Slovenia yang berkunjung ke Indonesia pada tahun lalu mengalami kenaikan 25 persen yaitu sebanyak 3.151 orang dibandingkan tahun 2013 sebesar 2.522 wisatawan. Dari jumlah tersebut 56 persen masuk melalui Jakarta, 37 persen melalui Bali dan selebihnya melalui Surabaya, Medan, Bintan dan Batam.

Persentase kenaikan pada tahun lalu juga merupakan salah satu yang tertinggi diantara negara-negara anggota Uni Eropa.

Hal ini menunjukkan minat untuk mengunjungi Indonesia terus meningkat meskipun negara yang berpenduduk sekitar 2 juta jiwa tersebut mengalami krisis ekonomi sejak tahun 2011.

(ZG/o001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015