Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendirikan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Solo Techno Park untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor tersebut, tidak saja pada tingkat operator tetapi juga untuk tingkat ahli Diploma I – IV.
“Konsep pengembangan Akademi Komunitas yang akan kami bangun ini sepenuhnya untuk kepentingan industri," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, lanjut Menperin, meskipun secara kelembagaan Akademi Komunitas ini berada di bawah Kementerian Perindustrian, namun Akademi Komunitas Industri TPT ini milik bersama antara Pemerintah Kota Surakarta, Perusahaan dan Asosiasi Industri TPT,” tegas Menperin.
Bahkan, tambahnya, penyelenggaraan Akademi Komunitas, mulai dari penyusunan kurikulum, program pembelajaran, serta praktik dan magang industri telah dirancang bersama dengan Perusahaan dan Asosiasi Industri.
"Diharapkan, perusahaan dan asosiasi industri juga harus memiliki komitmen untuk menempatkan lulusan Akademi Komunitas ini pada perusahaan industri TPT," ujar Menperin.
Menperin menegaskan, Akademi Komunitas Industri TPT merupakan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan akan dilengkapi dengan saranan prasarana pendidikan berupa laboratorium, workshop dan teaching factory, dan dilengkapi juga dengan Lembaga Sertifikasi Profesi dan Tempat Uji Kompetensi.
Untuk pengadaan sarana prasarana pendidikan tersebut, Kementerian Perindustrian pada 2015 ini menyediakan dukungan anggaran melalui DIPA Kementerian Perindustrian.
Menperin mengharapkan, melalui Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada hari ini, dapat segera diimplementasikan dengan penuh komitmen oleh kedua belah pihak sehingga Akademi Komunitas Industri TPT di Solo Techno Park, Kota Surakarta dapat berdiri dan mulai operasional tahun akademik 2015.
Data permintaan tenaga kerja tingkat ahli ke Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Kemenperin yang setiap tahun mencapai 500 orang, hanya dapat dipenuhi STTT Bandung yang mampu meluluskan 300 orang per tahun dan hampir seluruhnya terserap di Provinsi Jawa Barat, sehingga permintaan lulusan STTT dari Jawa Tengah dan Jawa Timur belum dapat dipenuhi.
Untuk memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT khususnya dari Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejak tahun 2012 Kemenperin menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang, yang bekerjasama dengan STTT Bandung, PT. APAC Inti Corpora dan Asosiasi serta perusahaan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015