Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa Nahrawardaya menyerukan bahwa kasus penyerangan oleh sekelompok orang ke kampung Majelis Az-Zikra pimpinan Ustadz Arifin Ilham di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus diusut.
"Siapa provokatornya," kata Mustofa di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, keberanian preman menyerbu markas Arifin Ilham pada malam hari pukul 23.00 hingga dini hari bisa saja digerakkan oleh provokator yang paham betul situasi politik tanah air.
"Jika tanpa didorong oleh provokasi yang serius, memang kecil kemungkinan mereka berani melakukan tindakan konyol itu," kata dia.
Mustofa memperkirakan sejumlah kemungkinan provokator itu berasal.
"Banyak. Bisa jadi oknum di lingkungan Syiah, oknum di aparat penegak hukum, oknum di lingkungan intelijen dan mungkin juga oknum yang bekerja pada orang dekat dengan pemerintahan," kata dia.
Dalam kasus itu Mustofa melihat substansi penyerangan adalah dari korban penghinaan.
"Gerombolan preman ini tidak lagi berpikir minoritas mayoritas. Mereka hanya ingin memburu pelaku penghinaan. Penyerangan di markas Arifin Ilham adalah tindakan tidak terpuji kelompok intoleran," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015