Investor asing melihat industri pasar modal Indonesia memiliki kinerja yang baik...

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat ditutup kembali menguat dan mencatatkan rekor baru ke posisi 5.374,16 poin.

IHSG BEI ditutup menguat sebesar 18,74 poin atau 0,58 persen ke posisi 5.374,16. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat sebesar 8,89 poin atau 0,96 persen ke posisi 937,82.

"Faktor eksternal menjadi penopang IHSG BEI kembali menembus rekor barunya. Adanya kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina membuat bursa saham global mengalami peningkatan," ujar Kepala Riset Recapital Securities Andrew Argado di Jakarta, Jumat.

Menurut Andrew Argado, gencatan senjata itu membuat harga minyak dunia kembali meningkat mendorong saham-saham global di sektor energi, termasuk di Indonesia mengalami peningkatan. Terpantau harga minyak dunia bergerak ke level 51,92 dolar AS per barel.

Dari dalam negeri, lanjut dia, ekspektasi kinerja keuangan emiten Indonesia untuk tahun buku 2014 juga cukup positif meski pada kuartal IV muncul sentimen negatif seperti kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dapat membuat beban emiten meningkat.

"Namun, secara tahunan kinerjanya masih positif, sejauh ini baru beberapa emiten perbankan yang melaporkan hasil kinerjanya yang membukukan kenaikan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar asing yang kembali membukukan beli bersih (foreign net buy) pada akhir pekan ini sekitar Rp1,28 triliun menjadi penopang IHSG BEI.

"Investor asing melihat industri pasar modal Indonesia memiliki kinerja yang baik seiring dengan data perekonomian indonesia yang telah dirilis di antaranya inflasi yang terkendali, defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengecil serta cadangan devisa Indonesia yang mengalami peningkatan," ujarnya

Dalam data BEI, posisi IHSG BEI tertinggi sebelumnya berada di posisi 5.348,47 poin pada 9 Februari 2015.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 182.265 kali dengan volume mencapai 3,61 miliar lembar saham senilai Rp5,01 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 144 saham, yang melemah 146 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 112 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 260,39 poin (1,07 persen) ke 24.682,54, indeks Bursa Nikkei turun 66,36 poin (0,37 persen) ke 17.913,36, dan Straits Times menguat 5,71 poin (0,14 persen) ke posisi 3.423,35.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015