Jakarta (ANTARA News) - Nilai realisasi investasi Januari-November 2006 mengalami penurunan sebesar 45,91 persen jika dibandingkan dengan nilai realisasi penanaman modal pada periode yang sama tahun lalu. "Realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga November 2006 adalah 4,69 miliar dolar AS dengan 801 proyek," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M. Lutfi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR Jakarta, Selasa. Realisasi PMDN yang hingga November 2006 mencapai Rp16,91 triliun dengan 145 proyek juga mengalami penurunan sebesar 37,14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah proyek PMA juga mengalami penurunan sebesar 3,61 persen sedangkan PMDN jumlah proyeknya menurun sebesar 24,48 persen. Penurunan realisasi investasi itu, lanjut dia, disebabkan komitmen investasi pada 2004 dan 2005 menurun dibandingkan 2003. Kenaikan harga BBM pada 2005 juga mempengaruhi kenaikan nilai investasi dan kenaikan ongkos produksi proyek investasi 2005. Defisit pasokan listrik di 10 wilayah diperkirakan juga mempengaruhi realisasi investasi karena tidak mencukupi kebutuhan untuk menggerakkan investasi swasta. "Krisis gas di Jawa Barat dan Jawa Timur mengakibatkan penundaan ekspansi kegiatan penanaman modal," katanya. Menurut Lutfi, penyelesaian UU Penanaman Modal, dan UU Perpajakan serta perbaikan peraturan ketenagakerjaan yang ramah terhadap penciptaan nilai tambah akan dapat memperbaiki kinerja investasi. Sementara itu, persetujuan penanaman modal periode 1 Januari- 30 November 2006 mengalami peningkatan tipis. Berdasarkan data BKPM, nilai PMA yang disetujui pada periode tersebut meningkat 18,73 persen yaitu sebanyak 13,88 miliar dolar AS dengan 1.546 proyek. Sedangkan PMDN meningkat 244,46 persen yaitu sebesar Rp157,52 triliun dengan 192 proyek.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006